Rabu 16 Mar 2022 06:16 WIB

Jonathan Sudharta Blak-blakan Pernah Lakukan Kesalahan Besar Saat Mendirikan Halodoc

CEO Halodoc, Jonathan Sudharta pada tahun 2015 mempresentasikan konsep Halodoc kepada Kementerian Kesehatan yang langsung direspon positif.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Jonathan Sudharta, CEO Startup HaloDoc, (Sufri Yuliardi)
Jonathan Sudharta, CEO Startup HaloDoc, (Sufri Yuliardi)

CEO Halodoc, Jonathan Sudharta pada tahun 2015 mempresentasikan konsep Halodoc kepada Kementerian Kesehatan yang langsung direspon positif. Jonathan semakin diyakini bahwa teknologi sudah pasti akan dibutuhkan.

Meski saat itu Kemenkes masih belum tahu bagaimana cara meregulasinya, namun Kemenkes yakin teknologi akan bermanafaat untuk kesehatan. Dari situ, Jonathan semakin yakin untuk terus membangun Halodoc.

Kemudian, hal terpenting selanjutnya adalah menemukan orang-orang yang percaya dan mau bekerja sama untuk bisnis ini. Meski hanya beberapa orang, tetapi Halodoc mampu melesat hingga hari ini.

Baca Juga: Perkenalkan CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, Mantan Medrep yang Sukses Bikin Startup

Dalam video YouTube bertajuk "Vodcast SSI Ep 8 - Jonathan Sudharta: Small Iteration, Continuous Development, Solve Problems", Jonathan juga mengungkap bagaimana Andre Soelistyo dan Nadiem Makarim yang merupakan co-founder Gojek mendorong Jonathan untuk melakukan ini.

Selain itu, Jonathan juga didukung penuh oleh sang istri. Padahal, saat itu, mereka baru saja melahirkan anak keduanya. Tetapi keyakinan istrinya yang mendukung penuh mimpi Jonathan membuatnya mendapat kekuatan untuk terus maju mendirikan Halodoc.

Saat baru membuat aplikasi Halodoc, rekannya sesama co-founder Halodoc diminta untuk membuat 7 aplikasi sekaligus dalam enam bulan. Dan ia pun mengiyakan perintah Jonathan.

Jonathan mengakui saat itu ia masih tak tahu dan banyak salah. Ia pun mengambil hikmah bahwa menjadi pemimpin itu harus percaya diri, namun juga rendah hati untuk mengakui kesalahan, memperbaiki diri dan memperbaiki tim agar bisa lebih baik. Seorang CEO juga harus memikirkan apa yang terbaik untuk perusahaan, bukan memaksakan kehendaknya harus didengar.

Jonathan juga menyampaikan bahwa selesaikanlah banyak permasalahan lewat satu solusi. Jangan malah membuat 7 aplikasi seperti Halodoc di enam bulan pertama. Karena kejadian itu, setelahnya Halodoc kembali memulai dari nol. Yang tadinya sudah memiliki 20.000 dokter, mereka pun memulai hanya dengan 20 dokter.

Momen itu pun menjadi momen 'tergelap' bagi Jonathan di Halodoc. Ia mengakui kekalutannya bergulat hingga membuat dia stress. Namun, ia mengakui bahwa ia salah langkah sejak awal.

Jonathan bercerita bahwa ia sering 'nongkrong' di kantor Gojek dan ngobrol bersama Nadiem ataupun Kevin Aluwi, yang juga co-founder Gojek. Jonathan mengaku sering mendapat masukan untuk memperbaiki aplikasi Halodoc, sehingga dari situlah perlahan aplikasi Halodoc mulai dirombak dan diperbaiki lagi seperti yang terkenal sekarang ini.

Terakhir, Jonathan menyampaikan pesan untuk mengikuti panggilan dari dalam hati jika ingin membangun startup. Kemudian, bangunlah startup berdasarkan hati dan rasa cinta agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement