Kamis 17 Mar 2022 14:41 WIB

Pencemaran Citarum Turun ke Level Ringan

Kondisi Sungai Citarum telah mengalami peningkatan yang cukup baik.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Warga berjalan di pedestrian bantaran Kolam Retensi Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). Berdasarkan evaluasi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan PPK DAS Citarum, momentum tahun keempat Perpres 15/2018 Program Citarum Harum saat ini telah mengubah kondisi Sungai Citarum mencapai level cemar ringan dengan target pada 2025 mendatang diharapkan mencapai mutu air kelas II dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 60 poin.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga berjalan di pedestrian bantaran Kolam Retensi Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). Berdasarkan evaluasi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan PPK DAS Citarum, momentum tahun keempat Perpres 15/2018 Program Citarum Harum saat ini telah mengubah kondisi Sungai Citarum mencapai level cemar ringan dengan target pada 2025 mendatang diharapkan mencapai mutu air kelas II dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 60 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka memeringati Hari Air Sedunia dan Hari Jadi Sungai Citarum Keempat, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengingatkan peran esensial air bagi kehidupan. Dia juga menyebut bahwa kondisi Sungai Citarum telah mengalami peningkatan yang cukup baik, meningkat dari cemar berat ke cemar ringan. 

“Ya, setelah (giat Citarum Harum) berjalan kurang lebih tiga tahun, sudah ada peningkatan yang lebih baiklah dari tercemar berat ke tercemar ringan mudah-mudahan target di 2025 target kualitas Citarum ini semakin baik dan mudah-mudahan bisa dikonsumsi gitu ya,” kata Yana saat menghadiri acara Gerakan Bersih Sungai di Bantaran Sungai Cipamokan, Rancasari, Kamis (17/3/2022). 

Baca Juga

Dia juga mengingatkan perlunya kebijaksanaan dalam memanfaatkan air dengan memanfaatkan kolam-kolam retensi untuk menampung air hujan. “Pemkot Bandung terus menggalakkan kolam-kolam retensi termasuk membuat drumpori sehingga air limpahan hujan di rumah rumah bisa masuk ke drumpori. Sehingga saat musim hujan,air tertampung dan pada saat kemarau kita memiliki cadangan air,” kata Yana.

“Jadi insya Allah kalau kita bijaksana menggunakan dan mengalokasikan air maka kita bisa menghindarkan kekeringan,” sambungnya. 

Dalam kegiatan ini, selain menyebar bibit ikan dan cairan Bios 44 ke Sungai Cipamokan, yang merupakan salah satu anak Sungai Citarum, Yana juga melakukan penanaman pohon di sekitar sungai secara simbolis. Bios 44, Yana mengatakan, diharapkan dapat menjadi stimulus meningkatnya kualitas air dan ikan yang hidup di sungai.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M Attauriq mengatakan, Citarum merupakan sungai utama dan terbesar di Jawa Barat. Dimana sungai beserta anaknya memiliki peran sebagai sumber air minum dan kebutuhan air masyarakat.

“Momentum (Hari Air Sedunia) ini kita manfaatkan untuk membersihkan sungai. Sehingga kita lihat, sungai sudah cukup bagus. Dan kita berharap sungai-sungai di Kota Bandung bisa terawat, khususnya di kawasan padat penduduk,” ucapnya.

Gerakan Bersih Sungai ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan sejak tiga tahun lalu, dimana 600 pasukan dikerahkan untuk membersihkan sekitar 3,5 kilometer anak sungai Cipamokolan di Kelurahan Rancasari. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement