Kamis 17 Mar 2022 15:06 WIB

Stok Minyak Goreng Kemasan di Pasar Jatinegara Kosong

Stok minyak goreng kemasan di Pasar Jatinegara kosong sejak satu pekan terakhir

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Stok minyak goreng kemasan di Pasar Jatinegara kosong sejak satu pekan terakhir. Ilustrasi.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Stok minyak goreng kemasan di Pasar Jatinegara kosong sejak satu pekan terakhir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Stok minyak goreng kemasan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur kosong sejak satu pekan terakhir. Salah satu pedagang bernama Asneli mengatakan ia terakhir kali menerima stok minyak goreng kemasan pada 10 Maret 2022.

"Sudah pesan segala macam merek tapi satupun tidak ada. Stok minyak terakhir 10 Maret," katanya di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Asneli menambahkan kekosongan stok itu dikeluhkan oleh para pembeli yang sangat membutuhkan minyak goreng. "Banyak keluhan. Apalagi kosong begini dan mau puasa," ujarnya.

Salah satu pedagang lainnya, Abdurrahman, mengatakan kelangkaan stok minyak goreng kemasan itu membuatnya beralih sementara ke minyak goreng curah. Namun dia mengatakan harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan, terutama setelah pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng kemasan. "Sekarang saya hanya jual curah per kilo Rp 20 ribu. Kalau minyak kemasan, tidak ada. Barangnya langka," ujar Abdurrahman.

Sebelumnya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sebagai bagian dari Holding BUMN Pangan telah mendistribusikan lebih dari lima juta liter minyak goreng ke pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah Indonesia. "PPI dalam pendistribusian minyak goreng telah merealisasikan lebih dari lima juta liter secara berkesinambungan di pasar-pasar tradisional di berbagai daerah di Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan," ujar Direktur Komersial dan Pengembangan PPI Andry Tanudjaja di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Andry menambahkan distribusi minyak goreng akan terus berlangsung hingga harga dan ketersediaan stok minyak goreng stabil di pasar tradisional. Dengan kebijakan baru DMO 30 persen diharapkan stok minyak goreng dapat mencukupi kebutuhan Ramadhan.

"PPI akan melakukan peningkatan dan penambahan sumber suplai dalam pendistribusian minyak goreng ini di 32 cabang PPI di Indonesia, dengan selalu berkoordinasi dan mendapat arahan Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Badan Pangan dan ID Food, sehingga kami dapat membantu pemerintah memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat," kata Andry.

Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa dengan kolaborasi peran dari BUMN Pangan bersama Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), maka kebutuhan masyarakat akan minyak goreng dapat terpenuhi. Arief juga melakukan peninjauan pada pendistribusian minyak goreng di Pasar Kramat Jati Jakarta pada Rabu (15/3/2022) dalam rangka memastikan ketersediaan minyak goreng sampai ke masyarakat melalui pedagang di pasar tradisional.

Plt Direktur Utama ID FOOD Endang Suraningsih mengatakan ID FOOD sudah membantu mendistribusikan 11,5 juta liter di 20 provinsi. Pendistribusian itu terdiri atas 9,2 juta liter minyak goreng curah, 2,2 juta liter minyak goreng kemasan, dan 33 ribu liter minyak goreng jerigen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement