Jumat 18 Mar 2022 15:49 WIB

Wagub Jabar Pantau OP 1.500 Liter Minyak Goreng di Subang

Uu mengingatkan, masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada minyak goreng.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, terdapat metode memasak lainnya yang juga sehat dibandingkan memasak dengan menggoreng.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, terdapat metode memasak lainnya yang juga sehat dibandingkan memasak dengan menggoreng.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memantau langsung pelaksanaan operasi pasar minyak goreng yang digelar di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jumat (18/3/2022). Sebelumnya sempat ramai diberitakan, bahwa operasi pasar yang hendak digelar di Pamanukan batal. 

Operasi pasar yang digelar merupakan hasil kolaborasi antara Pemda Provinsi Jabar melalui Disperindag Jabar, BUMD PT Agro Jabar, serta dengan pihak terkait lainnya. "Operasi pasar yang sedianya digelar kemarin bukan batal, melainkan dijadwal ulang karena ada sedikit kendala," ujar Uu.

Uu mengatakan, operasi pasar yang digelar hari ini merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dapur masyarakat. Yakni minyak goreng, terutama menjelang bulan suci Ramadhan. 

"Ini ikhtiar dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terkait minyak goreng, terutama menghadapi bulan suci Ramadhan," katanya. 

Uu menjelaskan, pada operasi pasar kali ini diturunkan sebanyak 1.500 liter. Masyarakat paling banyak diperbolehkan mengambil dua botol atau dua liter dengan harga Rp 14.000 per liter atau per kemasan. 

Masyarakat pun bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah tanpa perlu membawa KTP sebagai persyaratan. "Kayak ke warung saja, tinggal membawa uang, tapi tidak boleh ambil lebih dari dua liter untuk membeli minyak murah ini," katanya.

Uu juga mengingatkan, masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada minyak goreng. Karena terdapat metode memasak lainnya yang juga sehat dibandingkan memasak dengan menggoreng. 

"Untuk memenuhi kebutuhan jangan selalu tergantung pada minyak goreng karena memasak bisa dengan dikukus, dipais, dibakar, dan banyak cara lainnya. Orang tua kita dulu tidak semuanya pakai minyak sayur, apalagi usia diatas 45-50 tahunan itu rawan. Kalau terlalu banyak minyak kan juga bisa kolesterol," paparnya.

Menjelang bulan suci Ramadhan, Uu pun mendoakan masyarakat agar bisa beribadah dengan tenang, serta menjalankan ibadah dengan penuh keberkahan. 

Seorang warga Pamanukan, Ai mengaku, senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng di daerahnya. Dia merasakan, operasi pasar membantunya mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. 

"Saya senang dengan adanya operasi minyak goreng ini, memudahkan kami ibu-ibu untuk dapat minyak goreng," kata Ai. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement