REPUBLIKA.CO>ID., CANAKKALE -- Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (18/3/2022) meresmikan salah satu megaproyek Turki, Jembatan Canakkale 1915. Jembatan itu dibuka untuk lalu lintas umum pada peringatan 107 tahun Kemenangan Perang Canakkale, kemenangan penting pada 1915 selama Perang Dunia I.
Dalam pidatonya, Erdogan menekankan bahwa jembatan yang menghubungkan benua Asia dan Eropa untuk pertama kalinya di atas Selat Canakkale (Dardanelles) ini merupakan jembatan gantung dengan bentang tengah terpanjang di dunia. Tiga dari 10 jembatan dengan bentang tengah terpanjang di dunia sekarang berada di Turki, ujar dia.
“Perhitungan menunjukkan bahwa proyek ini akan memberikan kontribusi EUR5,3 miliar (5,8 miliar dolar AS) untuk ekonomi kita dalam roda produksi, 118.000 orang mendapatkan pekerjaan dan EUR2,4 miliar pendapatan nasional,” tambah presiden.
Erdogan mengatakan lebih dari 5.000 pekerja dan 740 mesin berkontribusi dalam pembangunan jembatan, yang dimulai pada Maret 2017.
Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum juga menghadiri upacara peresmian. Dia memuji jembatan baru itu sebagai "arteri utama ekonomi Turki," dengan mengatakan itu akan sangat memudahkan pergerakan rakyat dan barang.
Jembatan ini akan memungkinkan Turki untuk lebih memperkuat posisinya sebagai pusat logistik internasional yang menghubungkan Eropa, Timur Tengah, Eropa Utara, dan Asia Tengah, tambah dia.
Melambangkan peluru artileri sebagai penghormatan kepada Pertempuran Gallipoli yang legendaris pada Perang Dunia I, juga dikenal sebagai Kemenangan Angkatan Laut Canakkale di Turki, menara-menara jembatan dibangun setinggi 318 meter.
Rentang jangkauan 2,023 kilometer melambangkan tahun 2023, peringatan 100 tahun berdirinya Republik Turki. Panjang total jembatan sejauh 4,608 kilometer dan menara merah-putihnya mewakili bendera Turki.