Ahad 20 Mar 2022 18:16 WIB

Pemkab Garut Dukung Pengakuan Jalur Rempah

Rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. Karena itu, ia sangat mendukung adanya pengakuan dari UNESCO terkait jalur rempah.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. Karena itu, ia sangat mendukung adanya pengakuan dari UNESCO terkait jalur rempah.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana mengusulkan jalur rempah sebagai salah satu warisan budaya yang diakui dunia. Usulan itu akan dilakukan pada 2024. 

Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengatakan, pada 2024, pihaknya berencana akan mengusulkan jalur rempah sebagai salah satu warisan budaya yang diakui UNESCO. Harapannya, dengan pengakuan itu, Indonesia akan makin lebih dikenal.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia rencananya melalui Kemendikbudristek di tahun 2024 itu, kita ingin mengusulkan jalur rempah sebagai salah satu jalur dunia yang tentunya diakui sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO seperti itu," kata dia melalui keterangan resmi, Ahad (20/3/2022).

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. Karena itu, ia sangat mendukung adanya pengakuan dari UNESCO terkait jalur rempah.

Selain itu, Helmi berharap, melalui rempah-rempah ini pula, angka kemiskinan di Kabupaten Garut dapat diturunkan. Terlebih, angka kemiskinan di Kabupaten Garut mengalami peningkatan akibat terdampak pandemi Covid-19, tepatnya di angka 10,6 persen.

"Kemiskinan ini adalah sesuatu yang harus kita fokus untuk penyelesaiannnya secara bersama-sama. Salah satu sektor yang bisa menjadikan kemiskinan ini berkurang, yaitu sektor pertanian, dan sektor pertanian tentu yang harganya cukup bagus, cukup mahal yaitu rempah-rempah," kata dia.

Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah, menjelaskan, ada empat pilar pemajuan kebudayaan, yaitu pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. Berkaitan dengan jalur rempah, ia menilai, tujuan lain menghidupkan jalur ini adalah untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang bagaimana jalur rempah membentuk bangsa, negara, dan peradaban manusia.

"Bukan (berarti) untuk terjebak dalam romantisme sejarah, tetapi menghidupkan jalur rempah pada saat ini. Kita maknai sebagai revitalisasi nilai budaya rempah dan bagaimana memanfaatkannya pada masa kini dan masa depan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement