REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berupaya meningkatkan kemampuan para aparatur sipil negara dalam memanfaatkan teknologi informasi.
"Pelatihan keterampilan kepada para ASN ini merupakan salah satu implementasi upaya pemerintah dalam melakukan transformasi menyesuaikan kebutuhan dan kemajuan teknologi," kata Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah di Pangkalpinang, Selasa (22/3/2022).
Dalam upaya peningkatan keterampilan dan pengetahuan teknologi informasi tersebut Pemprov Babel menggandeng Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Abdul Fatah, pelatihan itu diyakini akan mampu meningkatkan kemampuan, keterampilan, pemahaman dan penguasaan teknologi informasi era revolusi industri 5.0.
"Tuntutan teknologi semakin tinggi, apalagi saat pandemi Covid-19, yang dituntut meningkatkan literasi digital dalam mewujudkan digitalisasi pemerintahan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan atau 'artifical intelligence'," katanya.
Sebagai respons atas perubahan perilaku dan kebutuhan layanan masyarakat di era digital ini, peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN harus diikuti dan mengintegrasikan seluruh area layanan sehingga mampu menciptakan suatu nilai tambah yang memberikan kepuasan kepada masyarakat. Pelatihan ini juga dilakukan untuk percepatan terwujudnya ASN cerdas yang menjadi prioritas utama dan mendukung keberhasilan reformasi birokrasi, yakni ASN yang menguasai teknologi, bahasa internasional, berwawasan global dan memiliki integritas nasional.
"Kegiatan ini kami rencanakan bisa digelar rutin setiap tahun agar pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat dan prima sesuai kebutuhan kekinian," katanya.
Pada tahun lalu, pelatihan sejenis juga dilaksanakan Pemprov Babel dengan melibatkan sebanyak 177 orang ASN dengan materi program yaitu relasi publik digital, desain grafis pemula, administrator jaringan, analis media sosial, analis bisnis berbasis teknologi, manajer teknologi informasi dan lainnya. Sedangkan untuk tahun ini diikuti sebanyak 270 ASN dengan materi pelatihan sama dengan materi tahun sebelumnya ditambah materi cybersecurity essentials, data science fundamental, government process reenginering dan digital learning.