REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tak terlalu khawatir dengan tingginya harga minyak goreng curah di pasaran. Sebab, aturan mengenai harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah baru berlaku dalam sepekan terakhir.
Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, pedagang masih memiliki stok minyak goreng yang dibeli dengan harga mahal. Akibatnya, pedagang juga menjual dengan harga yang lebih tinggi. "Jadi pedagang sekarang itu menghabiskan dulu stok yang ada, baru akan kembali ke harga yang ditentukan pemerintah," kata dia, Selasa (22/3/2022).
Ia meyakini, dalam waktu dekat harga minyak goreng di pasaran akan kembali normal. Apalagi, pemerintah sudah memberikan subsudi khusus untuk minyak goreng curah.
Yusuf mengimbau masyarakat tenang. Masyarakat diminta tak membeli dengan panik (panic buying). Sebab, ketika masyarakat panic buying, harga minyak goreng semakin melonjak. "Beli secukupnya saja," kata dia.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya pada Senin (21/3/2022), harga minyak goreng curah per kilogram berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu. Para pedagang eceran juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan pasokan minyak goreng curah.
Sejumlah pedagang bahkan harus rela untuk antre untuk mendapatkan minyak goreng curah dari agen. Pedagang lainnya juga ada yang harus berkeliling ke sejumlah agen untuk memenuhi kebutuhannya untuk berjualan.