REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) tengah menggodok rencana perubahan aturan Financial Fair Play (FFP). Dalam perubahan aturan tersebut, klub-klub Eropa nantinya hanya diperbolehkan menghabiskan 70 persen dari total pendapatannya.
Berdasarkan lansiran New York Times, perubahan ini dianggap sebagai perluasan dari kebijakan FFP yang saat ini berlaku. Bahkan, apabila sudah secara resmi diterapkan, perubahan tersebut dapat menggantikan aturan FFP yang sudah ada sebelumnya.
''UEFA akan mengusulkan perubahan dan aturan baru dalam ketentuan FFP, yang diharapkan secara perlahan bisa menggantikan aturan yang lama. Aturan baru ini tinggal menunggu persetujuan Dewan Eksekutif UEFA,'' tulis laporan New York Times seperti dilansir Football Espana, Rabu (23/3/2022).
Aturan dan sistem baru FFP ini rencananya akan mulai diperkenalkan dalam rentang waktu tiga tahun. Selama periode tersebut, klub-klub Eropa masih bisa menghabiskan 90 persen dari total pendapatan hingga akhirnya terus berkurang secara bertahap mencapai 70 persen.
Sebelumnya, UEFA mengumumkan rencana penerapan FFP pada 2009 silam. Ketentuan yang mengatur batas besaran dana yang bisa dihabiskan sebuah klub itu baru secara efektif diterapkan pada musim 2011/2012. Aturan itu pun bertahan hingga saat ini.
Kabarnya, UEFA berharap membuat aturan dan sistem FFP yang lebih ketat dari sebelumnya. Klub-klub Eropa diharapkan berada dalam selisih 10 juta euro. Pun dengan sanksi terhadap klub-klub yang diketahui melanggar aturan ini, mulai dari terdegradasi di kompetisi Eropa hingga pengurangan poin dalam format Liga Champions baru, yang akan diterapkan pada 2024 mendatang.
Football Espana pun melaporkan, aturan baru FFP ini bisa memberikan dampak cukup besar kepada klub-klub asal Spanyol. ''Klub-klub seperti Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, Sevilla, dan Villarreal kemungkinan besar akan terdampak aturan baru FFP tersebut,'' tulis laporan Football Espana tersebut.