Rabu 23 Mar 2022 11:00 WIB

IPHI Babel Kolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

IPHI Provinsi Babel merayakan hari jadinya dengan menyantuni anak yatim dan dhuafa

IPHI Provinsi Babel merayakan hari jadinya dengan menyantuni anak yatim dan dhuafa.
Foto: Pemprov Babel
IPHI Provinsi Babel merayakan hari jadinya dengan menyantuni anak yatim dan dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, MENDO BARAT - Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merayakan hari jadinya yang ke-32 di Pondok Pesantren Al-Islam, Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Selasa (22/03/2022). Gubernur Babel Erzaldi Rosman yang juga sekaligus Ketua Pengurus Wilayah (PW IPHI) Babel dalam sambutan mengatakan peringatan hari jadi ini merupakan momentum yang sangat baik karena secara serentak di seluruh Indonesia, IPHI dapat berbagi kepada anak yatim dan kaum dhuafa sebanyak 32 ribu orang.

"Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kegiatan hari jadi IPHI dipusatkan di pesantren Al-Islam, dengan tujuan supaya pesantren ini terus berkembang dan terus memberikan manfaat dalam rangka memperkuat SDM kita," ungkap gubernur.

Baca Juga

Untuk itu Erzaldi berpesan kepada Ketua Pengurus Daerah IPHI Bangka H. Tarmizi Saat agar terus berkolaborasi dengan pengurus pondok pesantren maupun Pengurus IPHI Babel di bidang pemberdayaan masyarakat sebagai upaya dalam peningkatan ekonomi masyarakat. "Insya Allah, saya sudah di titip zakat dari hamba Allah sebesar Rp 100 juta. Tolong uang ini dimanfaatkan untuk dana wakaf dalam rangka pemberdayaan masyarakat kita yang tidak mampu dan gunakanlah sebagai modal untuk mereka berusaha. Terlebih dalam rangka menyongsong Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.

Menurut Gubernur, IPHI Babel harus mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal itu dilakukan sebagai salah satu wujud dari kemambruran seorang Haji.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPHI, H. Ismed Hasan Putro, menuturkan pada peringatan hari jadi ke-32 ini IPHI mengambil tema "Haji mambrur sepanjang hayat, untuk Indonesia sejahtera dan berkeadilan". Tema itu merupakan bentuk kontribusi IPHI dalam mengatasi permasalahan bangsa.

Gerakan haji berbagi merupakan wujud konsolidasi dan solidaritas organisasi IPHI sebagai perkumpulan alumni haji dan calon haji untuk merawat haji mabrur sepanjang hayat. "Pemberian santunan kepada 32 ribu anak yatim dan kaum dhuafa merupakan gerakan bentuk kepedulian IPHI kepada masyarakat yang kurang mampu sekaligus membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan," jelas Ismed.

Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia H. Edison Taher kepada awak media menuturkan kegiatan hari jadi IPHI di peringati secara serentak se-Indonesia. Sedangkan untuk tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dipusatkan di pesantren Al-Islam, Desa Kemuja.

Momen hari jadi IPHI ke-32 yaitu berbagi kepada 32 ribu anak yatim dan dhuafa. Sedangkan IPHI Babel hari ini berbagi kepada 1.000 orang anak yatim. Pembagian bantuan dilakukan secara simbolis kepada penerima santunan sebanyak 300 orang untuk Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah. "Selanjutnya akan dibagikan kepada kabupaten lain masing- masing anak menerima santunan sebesar Rp 200 ribu. Dana tersebut diperoleh dari Baznas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujar Edison Taher.

Kegiatan ini serentak disiarkan secara langsung melalui jaringan zoom dan live Youtube Haji News TV. Gubernur Babel selaku Ketua IPHI Babel mendapat urutan pertama dalam penyerahan santunan yang selanjutnya diikuti oleh provinsi lain. Hadir dalam kegiatan ini Pengurus IPHI Babel, para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement