REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Aktivis Greenpeace berenang di depan kapal tanker minyak Rusia di Laut Baltik sebagai bentuk protes atas impor minyak Rusia ke Uni Eropa. Organisasi lingkungan itu yakin uang dari penjualan minyak akan digunakan untuk membiayai perang di Ukraina.
Uni Eropa dan sekutu-sekutunya sudah memberlakukan banyak sanksi pada Rusia. Termasuk membekukan aset-aset bank sentral tapi tidak melarang impor minyak dan gas alam dari negara itu.
"Di pekan keempat perang Putin, masih terdapat kapal-kapal dari Rusia yang tiba di Eropa, membawa minyak yang membiayai perang Putin di Ukraina," kata Greenpeace dalam pernyataannya, Rabu (23/3).
Lembaga penggiat lingkungan tersebut mendesak anggota parlemen Uni Eropa bersatu melarang impor minyak di pertemuan Kamis (24/3) besok. Ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan 30 negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Uni Eropa dan negara-negara kaya yang tergabung dalam G7 termasuk Jepang.
Pertemuan tersebut dirancang untuk mempertegas respon Barat pada Moskow. Menteri-menteri Luar Negeri Uni Eropa tidak sepakat untuk memberikan sanksi pada sektor energi Rusia atas invasinya ke Ukraina.