Rabu 23 Mar 2022 21:10 WIB

Mendikbudristek: Dana Indonesiana untuk Pemajuan Kebudayaan

Mendikbudristek mengatakan, ada lima kategori dukungan Dana Indonesiana.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, hasil pengembangan Dana Indonesiana akan mengarah kepada penggunaan jangka panjang.
Foto: Prayogi/Republika.
Ilustrasi. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, hasil pengembangan Dana Indonesiana akan mengarah kepada penggunaan jangka panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, hasil pengembangan Dana Indonesiana akan mengarah kepada penggunaan jangka panjang. Dana abadi tersebut akan digunakan untuk pemajuan kebudayaan secara berkelanjutan.

"Terdapat lima kategori dukungan Dana Indonesiana," ujar Nadiem dalam kegiatan peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-18: Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana yang disiarkan secara daring, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga

Kategori dukungan pertama adalah dukungan institusional, yang mencakup keberlanjutan organisasi, pendayagunaan ruang publik, dan event atau inisiatif strategis. Kedua, dukungan produksi, yang terdiri dari stimulan ekspresi dan penciptaan karya kreatif inovatif. 

"Ketiga, dukungan preservasi untuk dokumentasi karya atau pengetahuan maestro, seperti merekam dan merangkum karya maestro budaya," jelas dia.

Kategori keempat adalah distribusi internasional. Dukungan itu seperti dukungan pada rumah produksi film dan komunitas pertunjukan seni budaya yang akan didistribusikan ke tingkat internasional.

Kelima, kajian objek pemajuan kebudayaan, yang diberikan kepada perseorangan dan lembaga riset yang mengkaji obyek vital bagi pemajuan kebudayaan. “Dukungan pada organisasi, lembaga, dan ruang budaya, bukan saja untuk kegiatan budaya tertentu, tapi bisa untuk banyak hal. Dengan demikian, Dana Indonesiana mendukung kohesi sosial lewat penguatan identitas dan ketahanan budaya," kata Nadiem. 

Anggota Komite Seleksi, Sulistyo Tirtokusumo, mengungkapkan, dengan hadirnya program merupakan wahana penyelamat yang bisa membantu memecahkan kebuntuan kreativitas dari para pelaku budaya di dalam berkarya. Dia berharap kegiatan itu tidak hanya bertahan setahun atau dua tahun kemudian hilang tak berbekas, namun bisa berkelanjutan.

"Kepada teman-temannya telah berhasil memperoleh FBK, semoga ini (Dana Indonesiana) menjadi pemicu kreatifitas dalam melahirkan karya-karya baru yang lebih berkualitas," jelas Sulistyo. 

Sejak 2020, Kemendikbudristek telah meluncurkan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK). FBK merupakan cikal bakal dana abadi kebudayaan yang diresmikan sebagai Dana Indonesiana. FBK membantu para komunitas dan organisasi budaya melakukan dokumentasi karya dan pengetahuan maestro dan pendayagunaan ruang publik untuk pemajuan kebudayaan. 

Sejumlah pelaku seni budaya yang telah menerima manfaat FBK, mengaku sangat bersyukur atas kehadiran Kemendikbudristek dalam menopang pemajuan kebudayaan dan mendukung Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Dana Indonesiana, guna dapat memperluas jangkauan pemerintah dalam memajukan dan merawat kebudayaan nusantara. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement