REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) berhasil membukukan perolehan laba sebesar Rp 1,8 triliun pada 2021, naik 34,8 persen (yoy) pada 2021. Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh penyaluran pembiayaan yang menjadi kontributor utama, peningkatan pendapatan berbasis komisi dari bisnis treasury dan wealth management.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara menyatakan, kendati pada 2021 situasi perekonomian masih dibayangi oleh pandemi, CIMB Niaga Syariah dapat mempertahankan pertumbuhan dan terus melayani kebutuhan perbankan masyarakat. Menurutnya, kinerja ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk terus mengakselerasi pertumbuhan melalui strategi leveraging.
"Kami juga terus memperkuat pertumbuhan jangka panjang secara berkelanjutan melalui inisiatif Sharia Sustainable Development Goals (SDGs), dan mengembangkan layanan dalam ekosistem Syariah Community," kata Pandji pada Media Gathering CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Pembiayaan tumbuh sebesar 15,8 persen menjadi Rp 37,0 triliun yang dikontribusi oleh segmen konsumer. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 39,2 persen (yoy) menjadi Rp 41,5 triliun. Hal ini seiring dengan upaya CIMB Niaga Syariah dalam memberikan kemudahan layanan kepada nasabah melalui digitalisasi di berbagai channel.