Jumat 25 Mar 2022 16:19 WIB

Badan Pangan Nasional: Neraca Pangan Pokok Hingga Mei Dipastikan Cukup

Ada empat komoditas pangan yang butuh pasokan impor.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang duduk di atas meja kiosnya di Pasar Senen Blok III, Jakarta (ilustrasi). Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan kecukupan pasokan pangan pokok nasional selama Ramadhan. P
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pedagang duduk di atas meja kiosnya di Pasar Senen Blok III, Jakarta (ilustrasi). Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan kecukupan pasokan pangan pokok nasional selama Ramadhan. P

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan kecukupan pasokan pangan pokok nasional selama Ramadhan. Pasalnya, neraca ketersediaan dan pasokan periode Januari-Mei 2022 masih menunjukkan kondisi surplus.

Komoditas yang dipastikan kecukupannya yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging dan telur ayam ras, gula konsumsi, serta minyak goreng. Funsgional NFA, Rachmi Widriani, menyampaikan, khusus untuk produksi pangan yang diproduksi dalam negeri, realisasi produksi hingga akhir Februari sesuai rencana.

Baca Juga

Tercatat, beras pada Mei 2022 diproyeksi masih surplus 8,7 juta ton, jagung surpls 3,1 juta ton, bawang merah surplus 92 ribu ton, cabai besar surplus 27,9 ribu ton, serta cabai rawit yang juga surplus 40,3 ribu ton. Sementara itu, juga tercatat daging dan telur ayam ras masing-masing surplus 357,7 ribu ton, dan 98,5 ribu ton, serta minyak goreng surplus 663,4 ribu ton.

"Lalu ada empat komoditas yang butuh pasokan impor, ini harus benar-benar kita perhatikan realisasinya agar jangan sampai terlambat," kata Rachmi dalam webinar Propaktani, Jumat (25/3/2022).

Untuk komoditas kedelai, kata dia, jika realisasi impor tidak terlambat maka proyeksi ketersediaan pada Mei mendatang masih mencatat surplus 142,3 ribu ton. Adapun untuk bawang putih surplus sekitar 104,9 ribu ton.

Dua komoditas lainnya, yakni daging sapi diprediksi masih surplus 31,1 ribu ton dan gula surplus 544,2 ribu ton."Kita memasikan produksinya (ketersediaan) aman dan mempercepat impor," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement