REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel akan menjadi tuan rumah konferensi regional 'bersejarah' yang melibatkan lima negara pekan depan. Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri Yair Lapid pada Jumat (25/3/2022).
Konferensi itu berlangsung ketika pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran masih dalam ketidakpastian. "Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan para menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko akan tiba di Israel untuk serangkaian pertemuan diplomatik pada Ahad dan Senin," kata Lapid dalam sebuah pernyataan.
UEA dan Bahrain menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020 di bawah kesepakatan yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham, yang menciptakan dinamika regional baru berdasarkan keprihatinan bersama mengenai Iran. Maroko mengikutinya tahun lalu dan kedua negara menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama militer pada Jumat, kata juru bicara tentara Israel (divisi media Arab) Avichay Adraee di Twitter.
Para pemimpin Mesir, Israel, dan UEA bertemu di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh pada Selasa untuk membahas dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina dan pengaruh Iran saat ketidakpastian atas komitmen keamanan Washington di wilayah itu. Israel dan Mesir menandatangani perjanjian damai pada 1979.