Sabtu 26 Mar 2022 07:30 WIB

Batasi Pembalian Minyak Goreng Curah, Distributor Terapkan Sistem Kupon

Rata-rata pembeli merupakan pelaku UMKM, pemilik home industry, & pedagang kelontong.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Batasi Pembalian Minyak Goreng Curah, Distributor Terapkan Sistem Kupon (ilustrasi).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Batasi Pembalian Minyak Goreng Curah, Distributor Terapkan Sistem Kupon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Pembelian minyak goreng curah di salah satu distributor di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, meningkat. Untuk membatasi pembelian, pihak pengelola pun menerapkan sistem kupon dengan menunjukkan kartu identitas atau KTP.

Pengelola distributor di kawasan Cimanggu, Erwin, mengatakan pihaknya mewajibkan pembeli menunjukan KTP untuk mencegah pembelian ganda dan mengetahui alur distribusi minyak goreng. Rata-rata pembeli merupakan pelaku UMKM, pemilik home industry, dan pedagang kelontong. 

Baca Juga

Para pembeli mengincar harga minyan goreng curah seharga Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Setiap orang dibatasi maksimal dua hingga tiga jeriken.

“Kami lalukan pembatasan karena pertama, kita ingin menghambat pembelian yang dobel. Kedua, dengan barang ini keluar arahnya ke mana supaya jelas. Karena pabrik inginnya seperti itu,” kata Erwin ketika ditemui Republika di lokasi, Jumat (25/3/2022).

Selain itu, sambung dia, sistem ini juga mencegah tejadinya over pembelian yang bisa mengganggu distribusi. Namun, sejauh ini pasokan dari pabrik masih lancar.

Erwin menyebutkan, belakangan ini pembelian di tempatnya memang mengalami peningkatan cukup tinggi tak hanya dari warga Kota Bogor tetapi hingga wilayah Serpong, Depok, dan Sukabumi. Sekitar 60 ton minyak goreng curah ludes dalam satu hari.

“Kalau kita lepas banyak sekali. Kita gak lepas aja, kita tahan 60 ton udah keluar perhari. Kalau kita tidak batasi 100 ton juga sampai jam 14.00 WIB -15.00 WIB udah abis. Segitu kita batasi 2 sampai 3 jeriken. Kita juga utamakan home industry,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli bernama Aip (41 tahun) mengaku sudah mengantre untuk mendapatkan kupon sejak Subuh. Minyak goreng curah yang dibelinya ini akan dijual kembali di warung kelontong miliknya.

“Tadi ambil antrean Subuh. Dapet 4 drum, biasanya bisa 6 (drum) sekali jalan. Ini buat dijual di warung sembako, dijual paketan sama tepung,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement