Sabtu 26 Mar 2022 19:30 WIB

4 Soal Ini Gambarkan Suka Duka Mahasiswa Muslim Studi di Korea Selatan

Muslim di Korea Selatan merupakan komunitas minoritas

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Salah satu sudut Kota Seoul di Seoul, Korea Selatan. (Ilustrasi)  Muslim di Korea Selatan merupakan komunitas minoritas
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Salah satu sudut Kota Seoul di Seoul, Korea Selatan. (Ilustrasi) Muslim di Korea Selatan merupakan komunitas minoritas

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Pindah ke negara asing untuk belajar di negeri orang bisa menjadi perjalanan yang menegangkan. Terlebih lagi ketika Anda tiba-tiba menjadi bagian dari minoritas agama.

Berdasarkan survei terhadap 23 ribu warga Korea Selatan yang dilakukan Hankook Research dari Januari hingga November tahun lalu, umat Kristen merupakan 20 persen dari populasi Korea Selatan, Buddha 17 persen, dan Katolik 11 persen. 

Baca Juga

Sebanyak 50 persen mengatakan  mereka tidak memiliki agama, dan Muslim bahkan tidak diperhitungkan dalam statistik.

Meskipun mereka ada di negara itu, menurut Federasi Muslim Korea, Muslim hanya merupakan persentase kecil. Muslim asing dilaporkan mewakili 0,4 persen dari seluruh populasi Korea Selatan pada 2018. 

Namun, karena semakin banyak siswa internasional yang mendaftar di universitas Korea Selatan, jumlah siswa Muslim terus bertambah.

Melansir laman Korea JoongAng Daily pada Sabtu (26/3), tiga mahasiswa Muslim yang sedang belajar di Universitas Yonsei bersedia untuk diwawancarai mengenai pengalaman mereka. 

Di antaranya Latifa Sekarini, seorang mahasiswa berusia 19 tahun dari Indonesia, Maria Esha, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Bangladesh, dan Fatimatou Zahra Ndiaye, mahasiswa berusia 21 tahun dari Senegal. 

Mereka berbagi pengalaman, perjuangan dan tips bagi sesama Muslim yang tertarik untuk menempuh pendidikan di Korea.

1. Bagaimana Anda mengevaluasi cara universitas Anda mengakomodasi mahasiswa Muslim? 

Sekarini menjawab, “Saya tidak pernah didiskriminasi karena beragama Islam, tapi saya berharap dosen kita lebih menyayangi kita, terutama saat Ramadhan dan Idul Fitri.  Menyelesaikan tugas kuliah sambil berpuasa memang melelahkan, terutama bagi mahasiswa yang tinggal sendiri. Banyak dari kita bangun sebelum fajar untuk memasak dan makan sahur, makanan yang dikonsumsi pagi hari sebelum puasa, dan kemudian berpuasa saat menghadiri kelas.”

Sementara itu, Ndiaye mengatakan, “Secara umum, saya puas. Namun, jika Anda benar-benar makan makanan halal, Anda tidak bisa makan sebagian besar pilihan menu di kafetaria sekolah karena tidak bersertifikat halal.” 

2. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam mengekspresikan agama Anda di Korea?

Esha, “Untungnya, hampir setiap orang yang mengetahui bahwa saya adalah seorang Muslim memiliki reaksi yang agak positif. Saya terkejut dengan sambutan hangat dari orang Korea karena mereka semua membantu saya mencari tempat makanan halal atau ramah Muslim.”

Ndiaye, “Saya tidak akan mengatakan bahwa saya memiliki banyak masalah dalam aspek itu. Namun, saya tetap mencoba untuk berhati-hati ketika memberi tahu orang-orang apa agama saya karena stereotip negatif Islam masih sangat umum.”

Baca juga: Tentara Israel Paksa Diplomat Muslim Taiwan Baca Alquran

Sekarini, “Secara pribadi, saya merasa sedikit terintimidasi untuk memberi tahu orang-orang bahwa saya Muslim, terutama saat makan bersama. Jika Anda adalah satu-satunya Muslim di grup teman, Anda mungkin merasa tidak nyaman mengatakan hal-hal seperti, "Saya tidak bisa makan di sini karena mereka tidak memiliki pilihan ramah Muslim."

3. Apakah Anda menemukan beban dalam kurikulum sekolah yang membuat Anda tidak nyaman atau bertentangan dengan agama Anda?

Ndiaye, “Saya selalu bertanya-tanya, "Mengapa kita diharuskan menghadiri Kapel atau mengambil kelas Kristen?" Saya mengerti bahwa universitas kami didasarkan pada nilai-nilai Kristen, tetapi karena siswa menjunjung tinggi sistem kepercayaan yang berbeda atau tidak sama sekali, mengapa kelas ini bukan pilihan?” 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement