REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Rusia Vera Zvonareva mengirim pesan perdamaian saat kalah 1-6, 4-6 pada putaran ketiga Miami Open dari petenis Amerika Serikat Danielle Collins, Sabtu (26/3/2022) waktu setempat, dengan mengenakan topi pelindung bertuliskan kata-kata "No War" di sampingnya.
Isyarat itu muncul setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari dalam yang memicu kemarahan dan sanksi luas Amerika Serikat dan sekutunya. Rusia menyebut aksi ini dengan "operasi militer khusus".
Zvonareva adalah bagian dari tiga petenis Rusia yang menyapu bersih podium tunggal putri Olimpiade 2008 ketika dia meraih perunggu. Finalis Grand Slam dia kali berusia 37 tahun itu saat ini menempati peringkat 117. Daniil Medvedev dari Rusia dan Aryna Sabalenka dari Belarus sama-sama menyerukan perdamaian di Indian Wells awal bulan ini.
Belarus menjadi tempat Rusia mengawali invasi ke Ukraina itu. Otoritas tenis melarang Rusia dan Belarus mengikuti semua kompetisi tim internasional. Petenis Rusia dan Belarus dibolehkan berkompetisi dalam tur tetapi tidak dengan menanggalkan nama negara atau bendera kebangsaannya.
Collins yang finalis Australian Open melangkah ke babak berikutnya meskipun sakit leher yang sempat mempengaruhi penampilannya pada set kedua di mana dua kali meminta bantuan fisioterapis, demikian Reuters.
Baca juga : Mantan Bintang Chelsea Hidup Dalam Ketidakpastian di Rusia