REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Para pedagang Ukraina telah kembali mengekspor jagung Ukraina ke Eropa pertama kali usai invasi Rusia.
Menurut konsultan pertanian APK-Inform pada Ahad (27/3/2022), pengiriman tersebut dilakukan melalui jalur kereta api karena pelabuhan laut negara itu tetap diblokir. "Pengiriman pertama beberapa ribu ton jagung telah diekspor melintasi perbatasan darat barat Ukraina," kata APK-Inform dalam sebuah laporan.
Pedagang dan pejabat pertanian mengatakan Ukraina masih memiliki stok biji-bijian dalam jumlah besar. Negara ini mulai mengekspor dengan kereta api melalui perbatasan baratnya.
"Kesulitan dengan logistik tetap ada, pasokan masih mendominasi permintaan, tetapi harga telah berhenti turun," ujar APK-Inform.
Ukraina adalah penanam dan pengekspor biji-bijian utama global dan hampir semua ekspornya secara tradisional dikirim dari pelabuhan Laut Hitam. Ekspor biji-bijian bulanan negara ini melebihi lima juta ton sebelum perang. Otoritas transportasi Ukraina mengatakan sebanyak 600.000 ton biji-bijian per bulan dapat diekspor dengan kereta api dari Ukraina ke Eropa.
APK-Inform mengatakan harga Delivered At Place (DAP) jagung Ukraina untuk pembeli dari Polandia dan negara-negara Baltik adalah 250 hingga 265 dolar AS per ton dan 275 dolar AS per ton untuk Slovakia. APK-Inform mengatakan, pekan lalu ekspor gandum Ukraina bisa mencapai 44 juta ton pada musim Juli-Juni 2021-2022. Diperkirakan hanya satu juta ton gandum yang meninggalkan negara itu dari Maret hingga Juni karena masalah logistik.