REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tim riset yang dipimpin peneliti Israel mengembangkan sebuah terapi pengobatan baru untuk kanker kepala dan leher (HNC). Menurut Ben Gurion University (BGU) di Israel selatan, mereka menggunakan kombinasi obat yang ditargetkan plus imunoterapi.
Temuan-temuan tersebut juga ditulis oleh peneliti Israel, China, Prancis, Jerman dan AS. Hasil risetnya telah diterbitkan di Journal for Immuno Therapy of Cancer pada Ahad (27/3/2022).
Para ilmuwan menemukan bahwa kombinasi trametinib dan anti PD-1 bisa mengobati kanker kepala dan leher. Kesimpulan itu didapat dari uji coba fase praklinis.
Trametinib adalah obat kanker yang membawa sejenis sel darah putih pembunuh ke sel kanker. Sementara itu, anti PD-1 merupakan imunoterapi yang tidak membunuh sel kanker secara langsung, namun menghadang jalan sel-sel imun untuk membuatnya lebih berperan melawan tumor.