Selasa 29 Mar 2022 04:45 WIB

Ukraina Tuding Rusia Lakukan Tindakan Bahaya di Chernobyl

Tindakan Rusia sangat berbahaya karena dapat mengirim radiasi ke sebagian besar Eropa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 FILE - Sebuah korsel yang ditinggalkan di taman terlihat kota hantu Pripyat dekat dengan pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 15 April 2021. Di antara perkembangan yang paling mengkhawatirkan pada hari yang sudah mengejutkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada hari Kamis, adalah peperangan di pembangkit nuklir Chernobyl, di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
FILE - Sebuah korsel yang ditinggalkan di taman terlihat kota hantu Pripyat dekat dengan pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 15 April 2021. Di antara perkembangan yang paling mengkhawatirkan pada hari yang sudah mengejutkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada hari Kamis, adalah peperangan di pembangkit nuklir Chernobyl, di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk pada Ahad (27/3/2022), menuding Rusia melakukan tindakan "tidak bertanggung jawab" di sekitar pembangkit listrik Chernobyl. Tindakan ini sangat berbahaya karena dapat mengirim radiasi ke sebagian besar Eropa.

Vereshchuk mendesak PBB untuk mengirim misi dan menilai risiko penyebaran radiasi di Chernobyl. Vereshchuk mengatakan, pasukan Rusia "memiliterisasi" zona eksklusi di sekitar Chernobyl, yang menjadi lokasi kecelakaan nuklir sipil terburuk di dunia pada 1986.

Vereshchuk mengatakan, pasukan Rusia, sedang mengangkut senjata tua dalam jumlah besar. Hal ini dapat menciptakan risiko merusak bejana penahan, yang dibangun di sekitar reaktor keempat yang rusak di stasiun nuklir tersebut.

Baca juga : Harga Minyak Anjlok di Tengah Kekhawatiran Permintaan China Lebih Lemah

"Pasukan Rusia mencegah petugas pemadam kebakaran mengendalikan sejumlah besar kebakaran di zona tersebut. Dalam konteks keselamatan nuklir, tindakan prajurit Rusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak profesional menghadirkan ancaman yang sangat serius, tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi ratusan juta orang Eropa" kata Vereshchuk di akun Telegramnya.

Vereshchuk menuntut Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan demiliterisasi zona eksklusi di sekitar stasiun Chernobyl. Termasuk mengirimkan misi khusus untuk menghilangkan risiko terulangnya kecelakaan Chernobyl, yang diakibatkan oleh tindakan pasukan pendudukan Rusia.

Vereshchuk mengatakan kerusakan pada bejana penahan, yang dibangun dengan pembiayaan Eropa, tak terelakkan. Kerusakan akan menyebabkan pelepasan debu radioaktif dalam jumlah besar di atmosfer, sehingga berpotensi menyebarkan kontaminasi di Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

"Rusia mengabaikan risiko ini dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat stasiun," ujar Vereshchuk.

Reuters tidak melakukan verifikasi terhadap klaim Vereshchuk.  Rusia sebelumnya telah membantah bahwa pasukannya membuat tindakan berbahaya di fasilitas nuklir Ukraina.

Baca juga : Sering Buat Pernyataan Anti-Muslim, Kandidat Sayap Kanan Prancis Berbalik Minta Dukungan

Pada 1986 terjadi kebakaran dan ledakan di reaktor keempat Chernobyl. Ledakan ini mengirim radiasi ke Inggris dan Spanyol. Radiasi telah menyebabkan ribuan kematian. Saat ini semua reaktor nuklir di Chernobyl tidak digunakan lagi.

Pasukan Rusia menduduki stasiun Chernobyl pada hari-hari pertama invasi, dan menahan staf. Badan Energi Atom Internasional sedang memantau situasi dan menyatakan keprihatinan tentang rotasi kerja staf di stasiun tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement