REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus bergerak meningkatkan partisipasi seluruh kementerian atau lembaga atau pemerintah daerah untuk mengoptimalkan belanja barang/jasa pemerintah bagi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Meningkatnya permintaan produk UMKM akan mendorong produktivitas UMKM, dan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Menggunakan produk UMKM merupakan kampanye yang terus menerus didengungkan dalam rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022. “Gernas BBI 2022 akan menjadi gerakan berkelanjutan yang mendorong pasar di dalam maupun luar negeri, serta seluruh diaspora untuk tetap bangga memakai produk buatan Indonesia,” kata Deputi UKM Kemenkop Hanung Harimba pada Forum Konsultasi Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing UKM di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (29/3).
Pelaksanaan Kampanye Gernas BBI 2022, Kementerian Koperasi dan UKM berperan sebagai Movement Manager sedangkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menjadi Key Opinion Leader (Brand Ambassador). Kegiatan ini melibatkan 934 UMKM dalam periode Februari sampai April 2022. Acara puncak akan dilaksanakan pada 30 Maret 2022.
Hanung mengatakan Batam merupakan daerah yang geliat perekonomiannya sangat tinggi dan prospektif. Daya tarik investasi di Kepulauan Riau tertinggi, yaitu pada 2021, total investasi di Kepulauan Riau, baik dari PMDN maupun PMA mencapai Rp 24,7 triliun dan nilai ekspor nonmigas hingga Desember 2021 mencapai 12,4 miliar dolar AS atau naik 26,83 persen dibanding 2020.
Hanung mengatakan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dengan aktivitas ekonomi yang tinggi diharapkan menjadi salah satu penggerak pengguna produk dalam negeri dan terutama produk UMKM. Ia meminta agar seluruh stakeholder, pemerintah daerah, serta masyarakat Kepulauan Riau dapat berkolaborasi melakukan Gernas BBI 2022 untuk memperluas pasar produk UMKM.
Hanung mengemukakan pemerintah sedang mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui digitalisasi. Setidaknya 17,2 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem digital dari target 30 juta UMKM go-digital tahun 2023.
“Dalam menyerap produk Koperasi dan UMKM oleh pemerintah. Tahun 2022 ini kami menargetkan 1 juta UMKM dapat masuk dalam ekatalog LKPP dengan target alokasi pengadaan barang dan jasa bagi UMKM mencapai Rp400 triliun,” kata dia.
Maka, tegasnya, kolaborasi dan bahu membahu antar Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN perlu dikuatkan.