Jumat 01 Apr 2022 04:41 WIB

Balas Dendam Pandemi, Warga Korsel Berduyun-duyun Liburan ke Luar Negeri

Korsel mencabut karantina wajib tujuh hari untuk pelancong yang divaksinasi penuh

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Warga Korea Selatan, ilustrasi
Foto: AP
Warga Korea Selatan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Warga Korea Selatan berduyun-duyun liburan ke luar negeri setelah pencabutan berbagai pembatasan Covid-19.

Setelah menghabiskan dua tahun menjauhkan diri secara sosial di negara asalnya, Korea Selatan, salah satu warga, Kim Hoe-jun memesan penerbangan menit terakhir ke Hawai di mana ia menikmati bulan madu enam tahun lalu.

Baca Juga

 

“Saya baru beli tiketnya seminggu yang lalu, tanpa berpikir panjang. Rasanya seperti menebus dua tahun tidak bisa pergi ke luar negeri sesering dulu sebelum Covid-19,” katanya, sebelum naik pesawat dari Bandara Internasional Incheon beberapa waktu lalu.

Setelah divaksinasi, Kim dan istrinya termasuk di antara orang Korea Selatan yang tergesa melaksanakan perjalanan balas dendam. Istilah ini menjadi tren di media sosial ketika orang-orang berebut memesan perjalanan ke luar negeri yang tertunda oleh pembatasan Covid-19.

Ledakan jumlah warga keluar negeri dimulai setelah 21 Maret ketika Korea Selatan mencabut karantina wajib tujuh hari untuk pelancong yang divaksinasi penuh yang datang dari sebagian besar negara. Pembatasan telah dilonggarkan tahun lalu tetapi diberlakukan kembali pada bulan Desember karena varian Omicron yang sangat menular menyebar.

Negara ini sebagian besar telah membatalkan upaya pelacakan dan penahanan yang dulu agresif meskipun ada rekor gelombang Covid-19. Bergabung dengan daftar negara-negara Asia yang terus melonggarkan aturan karantina, termasuk Singapura, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

 

Orang Korea sekarang tampak lebih siap untuk bepergian. Jajak pendapat menunjukkan orang-orang kurang khawatir tentang implikasi dari tertular virus, dan semakin melihat pencegahannya di luar kendali mereka.

 

Penjualan tiket penerbangan luar negeri pada tanggal 11, unit e-commerce SK Telecom Co Ltd (017670.KS), operator seluler teratas Korea Selatan, naik lebih dari delapan kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara 11 Maret, ketika pencabutan karantina  diumumkan, dan 27 Maret, kata perusahaan itu.

Sementara itu, Kim Na-yeon (27 tahun) pun bersemangat untuk kembali ke Hawaii tempat dia dulu tinggal. Sebab dulunya ia tak berani bepergian, bahkan di Korea Selatan sekalipun.

 

“Tapi sekarang saya merasa sedikit lebih bebas dengan pengecualian itu, jadi saya memutuskan untuk pergi bertemu teman lama dan jalan-jalan,” pungkasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement