REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Proyek pembangunan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Bogor di eks Gedung DPRD Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, tengah disorot. Jelang memasuki tahap kedua, DPRD Kota Bogor meminta Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) untuk menyampaikan laporan pembangunan tahap pertama, yang dijalankan pada 2021.
Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, menyebutkan pembangunan Perpusda tahap pertama menelan anggaran sebesar Rp 13,6 miliar. Menurut Safrudin, laporan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi proses pengerjaan agar pengerjaan di tahun ini bisa tepat waktu dan kualitas bangunan terjaga.
“Tahun ini kan anggaran Rp 10 miliar untuk interior, nah kita mau pembangunan tahun ini tepat waktu dan kualitasnya juga terjaga. Untuk itu, kami meminta laporan pembangunan tahun lalu dan akan meninjau lokasi pembangunan untuk memastikan kualitasnya,” kata Safrudin, Sabtu (2/4/2022).
Tak hanya itu, Safrudin juga meminta agar Diarpus Kota Bogor mempersiapkan semua kebutuhan pasca selesainya pembangunan. Seperti persiapan anggaran pemeliharaan dan kesiapan untuk mengisi Perpusda seperti buku, arsip dan kegiatan selama setahun.
Sebab, menurut Safrudin, setelah selesai di tahun ini, mulai 2023 nanti, Perpusda harus sudah beroperasi. Untuk itu, ia meminta agar Diarpus mempersiapkan perhitungan anggaran, karena pada pertengahan tahun ini, DPRD Kota Bogor akan membahas KUA-PPAS untuk tahun anggaran 2023.
“Intinya adalah, kehadiran Perpusda jangan hanya dijadikan nafsu pembangunan belaka. Tetapi juga tetap mengedepankan esensi kehadiran perpustakaan di tengah kota, dengan tujuan mencerdaskan warga,” ucapnya.