Rabu 06 Apr 2022 19:08 WIB

BIN Kejar Vaksinasi Napi di Lapas Cegah Kluster Covid-19

Vaksinasi dilakukan dengan mendatangi kelompok sasaran guna mempercepat target

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Hiru Muhammad
Seorang petugas Lapas anak Kupang menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau pengguat saat pelaksanaan vaksinasi massal di Lapas Anak Kupang, NTT, Selasa (22/3/2022). BIN menggelar vaksinasi COVID-19 di Kota Kupang dengan menyasar 200 orang baik penerima dosis pertama hingga dosis pengguat dalam rangka meningkatkan Herd Immunity.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Seorang petugas Lapas anak Kupang menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau pengguat saat pelaksanaan vaksinasi massal di Lapas Anak Kupang, NTT, Selasa (22/3/2022). BIN menggelar vaksinasi COVID-19 di Kota Kupang dengan menyasar 200 orang baik penerima dosis pertama hingga dosis pengguat dalam rangka meningkatkan Herd Immunity.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan vaksinasi bagi narapidana guna mencegah kluster Covid-19 di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (lapas). Hal ini dilakukan guna membentuk kekebalan komunal seluruh masyarakat termasuk penghuni lapas.

"Herd immunity harus terus kita pastikan terjadi di semua elemen dan lini masyarakat sehingga penyebaran Covid-19 tidak menemukan celah untuk berkembang termasuk  di lingkungan lapas sekalipun," kata Kepala BIN Daerah Lampung, Iwan Satriawan dalam keterangan, Rabu (6/4).

Baca Juga

Iwan mengatakan, vaksinasi kali ini digelar di Lapas II A Kalianda dan Lapas II B Menggala. Dia menjelaskan, vaksinasi dilakukan dengan mendatangi kelompok sasaran atau pintu ke pintu guna mempercepat capaian target vaksinasi.

Menurutnya, pemerataan vaksinasi harus dilaksanakan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal di kalangan penghuni lapas. Dia melanjutkan, hal itu juga untuk menutup celah penyebaran Covid-19, termasuk subvarian Omicron BA.2 yang kini telah memasuki Indonesia.

"Tujuan vaksinasi door to door dilakukan untuk memudahkan masyarakat yang mengalami keterbatasan dalam mendapatkan fasilitas vaksin. Dan terbukti memang efektif," katanya.

Iwan menghimbau agar selain vaksinasi masyarakat juga harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, sikap demikian bakal menciptakan masyarakat yang sehat serta membantu menurunkan positivity rate Covid-19 ke bawah lima persen, sebagaimana standar WHO."Hal ini tentunya akan terwujud jika masyarakat disiplin dalam menerapkan prokes dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement