REPUBLIKA.CO.ID, BAKU – Azerbaijan merupakan salah satu wilayah di Asia Barat Daya ini pernah menjadi pusat penyebaran Islam.
Icharishahar, yang juga dikenal sebagai Kota Dalam, merupakan sebuah warisan nasional rakyat Azerbaijan.
Tengara ini merupakan ansambel arsitektur yang unik, sekaligus situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Di dalamnya, mencakup monumen budaya dan sejarah penting negara.
Masjid Sheikh Ibrahim merupakan sebuah monumen keagamaan Abad Pertengahan Azerbaijan yang terletak di Kota Dalam.
Sebuah prasasti epigrafik tergambar pada fasad menunjukkan nama pendirinya, Haji Amirshah Yagub oghlu.
Prasasti lain menyebutkan Masjid ini dipugar oleh Agha Gafar Haji Murad oghlu. Dilansir di Azertac, Kamis (7/4/2022), menurut Cagar Sejarah dan Arsitektur Negara Bagian Icharishahar, Masjid ini dibangun pada 1415-1416.
Nama yang digunakan berasal dari Sultan Sheikh Ibrahim, penguasa negara bagian Shirvanshah Azerbaijan kuno. Masjid berbentuk segi empat ini ditutupi dengan kubah batu runcing.
Fitur unik lain dari Masjid adalah Mihrab, ceruk di dinding Masjid, ditempatkan di dinding memanjang, bukan dinding samping secara tradisional.
Selain itu, pintu masuk Masjid dibuat dalam bentuk “portal”. Permukaan dinding fasad Masjid dibagi menjadi tiga bingkai segi empat pada abad ke-19, menambahkan sejumput gaya arsitektur Eropa.
Dengan demikian, Masjid Sheikh Ibrahim dapat dianggap sebagai platform arsitektur yang unik, menggabungkan gaya arsitektur tradisional Azerbaijan dan motif Eropa.
Sumber: azertag