Kamis 07 Apr 2022 21:32 WIB

Tanda-Tanda Pemerintah akan Naikkan Harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg

Kenaikan harga Pertalite dan elpiji 3 kg dinilai akan memicu lonjakan inflasi.

Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memasang informasi tentang Pertalite stok habis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Ahad (3/4/2022). Pemerintah mewacanakan kenaikan harga Pertalite akibat dari kenaikan harga minyak dunia. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Jojon/YU
Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memasang informasi tentang Pertalite stok habis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Ahad (3/4/2022). Pemerintah mewacanakan kenaikan harga Pertalite akibat dari kenaikan harga minyak dunia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Intan Pratiwi, Antara

Pemerintah belakangan telah memberikan isyarat bahwa harga Pertalite dan elpiji 3 kilogram akan mengalami kenaikan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,  rencana kenaikan harga dua bahan bakar yang banyak dikonsumsi masyarakat itu masih dalam tahap pengkajian.

Baca Juga

"Saat sekarang kita masih kaji, nanti sesudah kita kaji, nanti kita umumkan. Tapi saat sekarang belum," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Sebelum Airlangga, sinyal kenaikan harga Pertalite dan gas melon juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Hal itu menyusul kenaikan Pertamax sebesar Rp 3.500 per liter menjadi Rp 12.500 per liter mulai Jumat (1/4/2022).

"Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut ditemui usai meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Pada hari ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, bantuan sosial seperti subsidi upah yang akan diberikan kepada kelompok pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta merupakan bantal pengaman jika terjadi kenaikan harga pertalite dan elpiji ukuran 3 kilogram. Pernyataan Moeldoko ini seakan menegaskan bahwa, kenaikan harga Pertalite dan elpiji dalam waktu dekat adalah keniscayaan. 

“Pertalite belum dinaikkan. Sedang dikaji oleh jajaran kementerian ekonomi. Tetapi pemerintah sudah menyiapkan bantalannya. Bantuan sosialnya yang pertama teman-teman kita yang bekerja pada sektor tertentu yang di bawah Rp 3,5 juta itu pada akhirnya akan mendapatkan bantuan,” kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, dikutip pada Kamis (7/4/2022).

Selain bantuan subsidi upah, pemerintah juga menyiapkan BLT minyak goreng untuk masyarakat. Menurut dia, bantuan ini disalurkan untuk membantu meringankan masyarakat yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19 serta kenaikan harga pangan dan energi.

 

“Untuk minyak goreng pemerintah juga telah menyiapkan Rp 9,6 triliun untuk diberikan bantuan langsung. Itu bantalan-bantalan yang diberikan. Agar apa? Agar perubahan-perubahan situasi ini bisa menjadi meringankan bagi masyarakat Indonesia,” jelas dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement