REPUBLIKA.CO.ID, Nama Mohammed Rashid mendadak muncul setelah Persib Bandung mencoret nama Farshad Noor di laga terakhir Persib di Piala Menpora pada awal Mei 2021 lalu. Anggota tim nasional (timnas) Palestina itu bahkan hanya memiliki beberapa hari persiapan sebelum akhirnya debut bersama Persib.
Di luar lapangan, nyatanya Rashid sangat menikmati waktunya tinggal di Indonesia. Bahkan dia menyempatkan diri untuk bertemu para penggemar sebelum akhirnya meninggalkan Bandung.
"Saya seperti tinggal di rumah, Alhamdulillah, sangat indah dengan melihat muslim sebagai bagian dari masyarakat, banyak hal yang saya sukai di sini," kata Rashid beberapa waktu lalu.
Pemain berusia 26 tahun ini takjub dengan suara adzan yang berkumandang saling bersahutan di waktu sholat. Dikarenakan lama tinggal di Amerika Serikat, Rashid tentu tidak menemui sensasi ini di sana.
"Ketika saya tinggal di Amerika, kami tidak mendengar suara adzan di sana, tapi saya senang sekali ketika bisa mendengarnya di sini, bagi saya itu adalah hal yang sangat berharga," kata Rashid.
Banyak pemain asing Persib yang menetap dalam waktu lama di Bandung. Sebut saja Nick Kuipers yang telah tinggal di Bandung sejak 2019 lalu dan mulai membangun bisnis di Indonesia.
Rashid mengakui Indonesia adalah destinasi yang paling nyaman sebagai tempat tinggal. Cuaca dan kehidupan bermasyarakat membuat Rashid sangat betah di Indonesia. Namun Rashid justru tidak ingin tinggal di suatu tempat dalam waktu yang lama.
"Bagi saya ini soal karier, untuk meraih mimpi saya dan ambil kesempatan yang lebih baik, untuk keluarga tentunya," kata Rashid.
Rashid sempat mendapat pembelaan dari masyarakat Indonesia atas aksinya yang menolak untuk berfoto dengan spanduk "Stop War" saat Persib melawan Persija pada 1 Maret lalu. Rashid sadar bahwa apa yang dilakukannya itu akan viral dan menarik perhatian publik.
"Untungnya sampai saat ini saya tidak merasakan ada dampak dari apa yang saya lakukan saat itu. Tapi itu mungkin akan berpengaruh ketika saya kembali ke Palestina saat saya harus berurusan dengan perbatasan," kata Rashid.
Sayangnya gelandang serang ini tidak bisa menjalani Ramadhan pertamanya di Indonesia. Persib yang meliburkan tim selama satu bulan membuatnya memanfaatkan kesempatan untuk bertemu keluarga.
"Saya harus pulang, saya belum bertemu dengan keluarga saya selama lebih dari satu tahun. Ketika ada kesempatan untuk pulang maka saya putuskan untuk segera pulang," kata Rashid.
Rashid masih ingat betul ketika dia harus bermain bersama Persib beberapa hari setelah dia baru menyelesaikan karantinanya. Namun kepribadiannya yang cair membuat adaptasinya sangat mudah.
"Ketika saya datang untuk bermain, saya banyak berbicara dengan orang-orang karena saya tidak tahu tentang Liga Indonesia. Laga pertama, laga kedua, dan setelah itu perlahan saya mulai menyatu dan memahami bagaimana liga di Indonesia," kata Rashid.
Bahkan kini Rashid yang dikenal dengan kehangatannya pun sangat dekat dengan Henhen Herdiana. Henhen sendiri sempat memintanya untuk tetap bersama Persib agar bisa melakukan selebrasi gol bersama.
"Di laga terakhir kami, saya dan Henhen pulang bersama dan dia minta untuk tetap tinggal bersama Persib karena kami selalu melakukan selebrasi bersama, tapi saya mengatakan padanya bahwa kami akan tetap melakukan selebrasi bersama meski saya menontonnya dari layar kaca," kata Rashid.
Ketika ditanya soal rencananya untuk bersama Persib, Rashid menjawab normatif. Kontraknya bersama Persib adalah satu tahun dengan opsi tambahan satu tahun. Rashid pun belum mau memikirkan masa depannya bersama Persib karena masih ingin menghabiskan waktu Ramadhan bersama keluarga.
"Kontrak saya dengan Persib telah selesai sejak laga terakhir. Mereka memberikan tawaran (perpanjangan kontrak), tapi saya tidak tahu bagaimana ke depannya," kata Rashid.