Jumat 08 Apr 2022 15:27 WIB

Google Larang Aplikasi Android yang Suka Mencuri Data

Sistem Pengukuran dan Perancangan S de RL menulis kode yang muncul di aplikasi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi aplikasi. Google melarang puluhan aplikasi dari Google Playstore setelah menemukan aplikasi tersebut diam-diam mengumpulkan data.
Foto: istimewa
Ilustrasi aplikasi. Google melarang puluhan aplikasi dari Google Playstore setelah menemukan aplikasi tersebut diam-diam mengumpulkan data.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google melarang puluhan aplikasi dari Google Playstore setelah menemukan aplikasi tersebut diam-diam mengumpulkan data. Menurut Wall Street Journal (WSJ), Sistem Pengukuran dan Perancangan S de RL menulis kode yang muncul di aplikasi.

Kode itu ditautkan kembali ke kontraktor pertahanan Amerika Serikat (AS) yang melakukan pekerjaan intelijen siber, pertahanan jaringan, dan pencegatan intelijen untuk badan-badan keamanan nasional AS.

Baca Juga

Google melarang aplikasi Android pemanen data

Peneliti keamanan Serge Egelman dan Joel Reardon yang merupakan salah satu pendiri perusahaan bernama AppCensus, mengatakan pihaknya menemukan kode tersebut pada musim gugur yang lalu. Mereka melaporkan temuan mereka ke Google pada 20 Oktober 2021 dan menyerahkan daftar aplikasi yang berisi kode tersebut.

Kode dilaporkan berjalan di jutaan perangkat Android sebelum Google melarang aplikasi pada 25 Maret. Beberapa aplikasi yang berisi doa Muslim ada dalam daftar, salah satunya diunduh lebih dari 10 juta kali. Aplikasi lain yang terpengaruh termasuk pelacak kamera kecepatan, widget cuaca dan jam, dan aplikasi yang mengubah ponsel menjadi mouse nirkabel.

Berikut daftar aplikasi terpengaruh paling populer:

  1. Speed Camera Radar
  2. Al-Moazin Lite (waktu sholat)
  3. WiFi Mouse
  4. QR & Barcode Scanner
  5. Qibla Compass Ramadan 2022
  6. Simple weather & clock widget
  7. Handcent Next SMS-Text w/ MMS
  8. Smart Kit 360
  9. Al Quran Mp3 – 50 Reciters & Translation Audio
  10. Full Quran MP3 – 50+ Languages & Translation Audio
  11. Audiosdroid Audio Studio DAW

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement