Rabu 13 Apr 2022 05:28 WIB

Terduga Pengeroyok Ade Armando Diburu di Cisarua Bogor

Terduga pengeroyok Ade yang tinggal di Cisarua disebut bekerja sebagai satpam.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Pegiat Media Sosial Ade Armando dipukuli massa saat terjadi kericuhan di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut dibubarkan oleh aparat kepolisian dengan menembakan gas air mata dan water canon. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pegiat Media Sosial Ade Armando dipukuli massa saat terjadi kericuhan di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut dibubarkan oleh aparat kepolisian dengan menembakan gas air mata dan water canon. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Polisi masih memburu pelaku pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando, saat aksi demo di Jakarta pada Senin (11/4/2022). Salah satu terduga pelaku berinisial AP merupakan warga Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Camat Cisarua Ivan Pramudia, mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran AP yang identitasnya tersebar di media sosial. Hasilnya, pria tersebut memang beridentitas di wilayah Cisarua.

Baca Juga

“Iya monitor, kita sudah cek juga rumahnya tadi dengan Satpol PP. Yang bersangkutan sebenarnya tinggal di Cipayung, Megamendung, tapi KTP-nya masih Cijulang Kopo, Cisarua,” kata Ivan melalui telepon selulernya, Selasa (12/4/2022).

Terkait keberangkatan AP mengikuti aksi demo di Jakarta, Ivan mengaku tidak mendalaminya. Namun ia memastikan identitas AP yang tersebar di media sosial beralamat KTP di wilayah Kecamatan Cisarua.

Meski begitu, Ivan memastikan AP bukan berstatus sebagai mahasiswa. “Bukan (mahasiswa), yang saya dengar bekerja sebagai satpam,” ucapnya.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Megamendung AKP Tri Lesmana juga membenarkan jika AP tinggal di Kecamatan Megamendung. Terkait kasusnya sendiri, saat ini tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.

“Informasinya seperti itu tinggal di Megamendung. Pihak Polda Metro ya yang berangkat ke sana, diamankan atau tidaknya belum tahu. Cuma pihak Polda Metro sempat konfirmasi ke Polsek mereka mau mencari orang tersebut,” ujar Tri.

Senada dengan Camat, Tri menyebut AP bukan berstatus sebagai mahasiswa. Melainkan petugas satpam salah satu hotel di kawasan Puncak. Namun ia tidak bisa menyebutkan hotel mana tempat AP bekerja.

“Bukan, bukan (mahasiswa) kalau itu saya pastikan bukan. Dia sebagai karyawan security hotel di wilayah sini (Puncak),” pungkasnya.

Baca juga : Pengeroyok Ade Armando Bukan Mahasiswa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement