Kamis 14 Apr 2022 08:24 WIB

Pemkot Solok dan BKSDA Sumbar Buat Posko Gabungan Amankan Harimau

Posko gabungan untuk menangani harimau yang telah masuk ke permukiman warga

Red: Nur Aini
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di dalam kandang, ilustrasi
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di dalam kandang, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Pemerintah Kota Solok bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mendirikan tenda sebagai posko gabungan pengamanan satwa liar harimau sumatra di Galeri 88, Jalan Lingkar Utara Km 2 Kota Solok, Sumbar.

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Rabu (13/4/2022) menerima rombongan tim BKSDA Sumatera Barat dalam rangka menindaklanjuti persoalan harimau yang telah masuk ke permukiman dan menggegerkan warga Kelurahan Kampung Jawa sejak beberapa hari terakhir.

Baca Juga

"Kami mengimbau kepada warga, khususnya di Kelurahan Kampung Jawa Nan Balimo agar tidak mendekati jebakan harimau yang telah dibuat karena harimau sangat sensitif dengan bau manusia dan tidak akan mendekati jebakan tersebut," kata Ramadhani.

Dengan demikian posko serta jebakan yang dibuat hanya akan sia-sia. Untuk itu ia mengajak warga mau bekerja sama agar harimau tersebut bisa segera diamankan dan dilepaskan ke habitatnya. Sehingga, masyarakat bisa kembali nyaman.

Sementara itu, Lurah Kampung Jawa Mukhrizon mengatakan memang ada laporan dari warga setempat tentang penemuan jejak kaki binatang yang diduga harimau Sumatra.

"Kejadiannya diketahui pada Rabu (6/4) sehingga menghebohkan warga sekitar," ujar dia.

Ia berharap agar harimau yang telah meresahkan warga sejak beberapa hari terakhir segera masuk perangkap. Sehingga masyarakat bisa kembali hidup dengan aman tanpa dihantui rasa ketakutan.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono membenarkan bahwa jejak binatang liar yang ditemukan oleh warga Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok itu merupakan jejak kaki harimau.

"Harimau tersebut sudah terindikasi dengan kamera milik BKSDA. Diperkirakan harimau itu masih berusia remaja hingga dewasa berjenis kelamin betina," ucap dia.

Ia mengimbau agar warga tidak panik serta tidak keluar rumah dalam keadaan sendirian ketika setelah magrib hingga pagi hari dan harus bersamaan atau berombongan. Selain itu, warga setempat juga diminta untuk menerangi rumah mereka mulai dari bagian luar hingga bagian dalam rumah. Hal itu bertujuan agar harimau tidak bersembunyi di rumah warga.

"Biasakan menggunakan bunyi-bunyian berupa petasan dan bunyian lainnya sehingga harimau tidak mau mendekat. Selain itu, hindari juga makanan yang berbau daging mentah agar harimau tidak mendekat," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement