REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Puluhan orang berkumpul di Kota Sevastopol, Krimea, Jumat (15/4/2022), untuk menyampaikan duka atas tenggelamnya kapal perang Rusia di Laut Hitam, Moskva. Mereka mengatakan Moskva adalah simbol harapan, kebangkitan, dan kekuatan.
Sejumlah orang saling merangkul dan beberapa lainnya meletakkan karangan bunga untuk mengenang kapal peluncur rudal itu, di monumen pendirian angkatan laut Rusia pada 1696 di Sevastopol, markas armada Laut Hitam Rusia. Rusia, yang mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, mengatakan kapal itu tenggelam saat ditarik di tengah badai setelah terbakar akibat ledakan amunisi.
Ukraina mengatakan salah satu rudalnya menghantam kapal itu dan membuatnya tenggelam. Reuters tidak bisa memastikan situasi yang sebenarnya saat kapal itu tenggelam.
"Bahkan bagi mereka yang tidak berada di kapal itu, Moskva adalah simbol bagi siapa pun, simbol kekuatan, harapan kami, simbol kebangkitan armada pada 1990-an, menyusul keruntuhan Uni Soviet," kata Kapten Sergei Gorbachev, yang berbicara kepada massa dengan memakai seragam angkatan lautnya.
"Akan ada kejayaan, akan ada tragedi, namun kenangan itu tetap ada," kata Gorbachev.
Massa, yang sebagian di antaranya adalah orang-orang yang pernah bertugas di kapal itu, berdiri mengheningkan cipta. Beberapa dari mereka mengenakan pita St George, simbol militer Rusia.
"Hilangnya sebuah kapal, apalagi kapal utama, adalah tragedi bagi puluhan ribu orang yang bertugas di sana selama lebih dari 20 tahun," kata pendeta Georgiy Ployakov.
Rusia mengerahkan tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari dalam aksi militer yang mereka sebut sebagai "operasi khusus", seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (16/4/2022).