REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN — Presiden Barcelona, Joan Laporta telah mengambil tindakan dengan menerapkan aturan penjualan tiket yang lebih ketat.
Tindakan ini diambil selepas 30.000 penggemar Eintracht Frankfurt "menginvasi" Camp Nou pada pertandingan leg kedua Liga Europa pada Jumat (15/4).
Barca sebenarnya hanya mengalokasikan 5.000 tiket bagi suporter klub Jerman tersebut, tetapi sedikitnya 30.000 tiket telah terjual ke penggemar Frankfurt.
Peristiwa itu juga diperburuk setelah Barcelona harus tersingkir dari kompetisi Liga Europa, dengan skor 3-2 (agregat 4-3) yang membuat Frankfurt melaju ke semifinal.
Sementara itu, Laporta mengakui bahwa dirinya malu dengan apa yang terjadi dalam pertandingan leg kedua itu.
"Saya khawatir karena apa yang terjadi itu memalukan dan tidak bisa terjadi lagi," kata Joan Laporta.
Sementara itu, Barcelona mengatakan bahwa situasi tersebut berada di luar kendalinya.
"Kami bersikeras bahwa 34.440 tiket yang dijual adalah tiket yang dibatasi untuk dijual di luar Jerman," kata pihak klub itu yang dikutip Reuters pada Sabtu (16/4).
"Klub tidak menjual tiket kepada penggemar Jerman. Siapa yang membeli tiket itu, melakukannya dan memberikannya kepada penggemar Jerman, itu sudah jelas."
Laporta menegaskan bahwa hal ini tidak akan terulang kembali dan dia akan menerapkan aturan penjualan tiket yang lebih ketat.
"Namun, kami memikul tanggung jawab yang ada di tangan kami," kata Laporta. “Kami tidak ingin ini terjadi lagi di Barca dan kami akan mengambil tindakan: Langkah-langkah yang dapat saya umumkan dan yang telah kami adopsi adalah bahwa untuk kompetisi internasional, tiket tidak dapat dipindahtangankan."
"Klub tidak bisa disalahkan atas orang yang melanggar aturan, kami menerapkan semua tindakan yang kami bisa untuk menghindarinya," tambahnya.
"Namun, ada orang yang menganggap bahwa mereka harus melakukannya meskipun merugikan klub dan para penggemar serta anggota yang datang untuk mendukung tim di Camp Nou.”