Selasa 19 Apr 2022 01:16 WIB

FDA Beri Izin Tes Napas untuk Deteksi Covid-19

Tes breathalyzer bekerja dengan meminta pasien menghembuskan napas ke dalam tabung

Rep: Santi Sopia/ Red: Gita Amanda
Virus Covid-19 (ilustrasi). Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk tes diagnostik pernapasan Covid-19.
Foto: www.pixabay.com
Virus Covid-19 (ilustrasi). Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk tes diagnostik pernapasan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON, DC -- Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk tes diagnostik pernapasan Covid-19. Tes yang dikembangkan oleh InspectIR ini bertujuan mendiagnosis seseorang positif atau negatif Covid-19.

Pengujian tersebut punya metode menganalisis sampel napas. Tes semacam ini tidak dapat dilakukan mandiri atau di rumah, melainkan perlu bantuan medis di fasilitas-fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, tempat praktik dokter, atau tempat tes Covid-19.

Baca Juga

Jeff Shuren, direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA mengatakan bahwa persetujuan ini menjadi bagian dari inovasi cepat dalam hal tes diagnostik untuk Covid-19. FDA terus memantau teknologi yang muncul dan maju terkait pengujian Covid-19.

“Hal itu tentu agar membantu mengatasi pandemi saat ini dan menempatkan AS dengan lebih baik untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat berikutnya, kata Shuren, seperti dilansir dari Medical Daily, Senin (18/4/2022).

Menurut FDA, tes ini memiliki sensitivitas 91,2 persen untuk hasil positif dan sensitivitas 99,3 persen untuk hasil negatif.

Menurut USA Today, tes breathalyzer bekerja dengan meminta pasien menghembuskan napas ke dalam tabung, seperti meniup balon atau perangkat flotasi berisi udara. Hasilnya bisa didaparkan dalam waktu tiga menit.

Menggunakan "kromatografi gas spektrometri massa gas (GC-MS)", Inspect IR Covid-19 Breathalyzer mampu "memisahkan dan mengidentifikasi campuran kimia. Tes ini dapat dengan cepat "mengidentifikasi lima Volatile Organic Compounds (VOC)" yang dapat secara akurat menentukan diagnosis positif Covid- 19.

InspectIR diharapkan bisa memproduksi 100 instrumen per pekan. Tes menggunakan metode breathalyzer diklaim dapat "mengevaluasi sekitar 160 sampel per hari." Dengan mempertimbangkan tingkat produksi tersebut, InspectIR memperkirakan bahwa kapasitas pengujiannya akan meningkat sebesar 64 ribu sampel per bulan.

Terlepas dari seberapa akurat pengujian napas ini, FDA selalu merekomendasikan untuk mengkonfirmasi hasil positif dengan tes PCR.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement