Selasa 19 Apr 2022 00:17 WIB

Airlangga: Indonesia Bukan Bangsa Terpolarisasi Politik

Airlangga mengatakan, turunnya Alquran jadi momentum mengetahui yang haq dan bathil.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bukan bangsa yang mudah terpecah belah karena terpengaruh oleh kabar-kabar bohong atau hoaks. Indonesia juga bukan bangsa yang terpolarisasi karena perbedaan politik sesaat yang dapat memecah belah persatuan bangsa dan negara.

"Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia, Islam yang toleran, moderat, hidup rukun dengan kemajemukan bangsa," ujar Airlangga dalam peringatan Nuzulu Quran di Masjid Auinul Hikmah, Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa turunnya Alquran menjadi momentum umat manusia mengetahui mana yang haq dan bathil. Alquran menjadi pedoman bagi masyarakat dalam kehidupan beragama.

Airlangga mengatakan, Alquran dapat menjadi pedoman masyarakat Indonesia dalam menghadirkan kemajuan peradaban. Jadi, pedoman moral dalam yang menjadi inspirasi dalam bernegara.

"Mana kebaikan, mana keburukan, mana yang perlu kita amalkan, dan mana yang harus kita tinggalkan. Alquran adalah pedoman moral yang menjadi inspirasi kita dalam melangkah hidup kita yang lalui," ujar dia.

Dalam menghadirkan peradaban tersebut, Alquran menjelaskan bahwa pondasi utamanya adalah tingginya literasi. Indonesia memiliki hal tersebut untuk menuju peradaban yang maju.

Ia juga menyampaikan dalamnya hikmah dari Nuzulul Quran dan betapa agungnya nilai yang dikandung dalam spirit Alquran. Islam juga mendorong agar umatnya menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa manfaat.

Di samping itu, ia menyampaikan bahwa masyarakat sudah diizinkan untuk melakukan mudik pada Lebaran nanti. Namun yang harus diingat adalah sejumlah syarat yang harus dipenuhi, yakni sudah menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Jadi sudah bisa langsung dan Alhamdulillah dengan situasi ini kita diizinkan juga untuk sholat Tarawih, maupun sholat saat Idul Fitri. Tentu kita harus menjaga prokes dan sudah dibolehkan halal bil halal, tetap harus menjaga prokes," ujar Airlangga. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement