Rabu 20 Apr 2022 05:30 WIB

Ilmuwan Jepang Ciptakan Sumpit yang Bisa Timbulkan Rasa Asin

Sumpit timbulkan rasa asin dapat kurangi konsumsi garam berlebih penyebab hipertensi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Christiyaningsih
Garam (Ilustrasi). Sumpit timbulkan rasa asin dapat kurangi konsumsi garam berlebih penyebab hipertensi.
Foto: Pixabay
Garam (Ilustrasi). Sumpit timbulkan rasa asin dapat kurangi konsumsi garam berlebih penyebab hipertensi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang tengah berupaya menciptakan sumpit yang dapat menciptakan rasa asin. Seperti diwartakan Reuters pada Selasa (19/4/2022), temuan ini diyakini menjadi sumpit pertama di dunia yang dapat menciptakan rasa garam meskipun secara artifisial.

"Sumpit bekerja menghasilkan rasa asin dengan menggunakan stimulasi elektrik dan sebuah komputer mini yang digunakan di pergelangan tangan pemakai," kata profesor dari Universitas Meiji di Tokyo, Homei Miyashita.

Baca Juga

Dia menjelaskan perangkat mengirimkan ion natrium dari makanan melalui sumpit ke mulut di mana mereka menciptakan rasa asin. Sumpit menggunakan listrik berdaya sangat lemah yang tidak cukup untuk mempengaruhi tubuh manusia.

"Daya tersebut menyesuaikan fungsi ion seperti natrium klorida dan natrium glutamat untuk mengubah persepsi rasa dengan membuat makanan terasa lebih kuat atau lebih lemah," katanya.

Laboratorium Homei berkolaborasi dengan produsen makanan dan minuman Kirin untuk mengembangkan perangkat tersebut. Mereka mengaku akan menyempurnakan prototipe sumpit dan berharap untuk membuat sumpit tersedia untuk konsumen tahun depan.

Tim mengaku telah mengadakan tes klinis pada orang yang mengikuti diet rendah sodium. Responden telah mengonfirmasi bahwa perangkat meningkatkan rasa asin makanan rendah sodium sekitar 1,5 kali.

Homei dan Kirin menjelaskan tes dilakukan dengan memberikan sup miso rendah garam kepada para peserta. Hasilnya, mereka mengaku ada peningkatan kekayaan, rasa manis, dan kelezatan keseluruhan dari hidangan tersebut.

Homei memahami bahwa asupan garam berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang merupakan penyebab tunggal terbesar dari serangan jantung dan strok. Dia mengatakan untuk mencegah penyakit tersebut, konsumen perlu mengurangi jumlah garam yang dimakan.

"Jika kita mencoba untuk menghindari mengonsumsi lebih sedikit garam dengan cara konvensional, kita perlu menanggung rasa sakit karena memotong makanan favorit kita dari diet kita, atau bertahan makan makanan hambar," katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement