Kamis 05 Aug 2010 04:18 WIB

Sidak Daging di Jakbar akan Berlangsung Hingga 10 Agustus

Rep: Esthi Maharani/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jelang Ramadhan, inspeksi mendadak (sidak) daging sapi dan ayam dilakukan di delapan kecamatan di Jakarta Barat (Jakbar). Sidak ini dilakukan untuk mengantisipasi beredarnya daging tak layak konsumsi seperti ayam tiren atau daging gelondongan.

Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, E Kusdiana AD mengatakan, sidak ini dilakukan untuk pengawasan ketersediaan daging di pasar. "Sejauh ini, pasokan daging untuk Jakarta Barat masih cukup," katanya saat ditemui pada Rabu (4/8).

Rencananya, sidak akan berlangsung hingga 10 Agustus mendatang. Dari 51 pasar yang ada di Jakbar, sidak pertama dilakukan di dua pasar yaitu, Pasar Puri Kembangan dan Pasar Slipi, Palmerah. "Semua pasar di Jakbar akan di sidak," katanya.

 

Kusdiana mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menaruh curiga jika ada ayam dijual dengan harga di bawah standar. "Masyarakat sebaiknya teliti membeli daging dan ayam," katanya.

Jika ayam berwarna biru, ada kemungkinan merupakan ayam tiren. Begitu pula jika harga ayam di bawah standar. Untuk satu ekor ayam, harga normal berkisar Rp 28 ribu. Jika dipotong delapan bagian, harganya sekitar Rp 3500. "Kalau harga di bawah itu, patut curiga," katanya.

Dari dua pasar yang disidak, Kusdiana belum menemukan ayam atau daging yang dianggap mencurigakan dan tak layak konsumsi. Namun, hal ini bukan berarti kemungkinan peredarannya tidak terjadi. "Saya belum bisa menyimpulkan karena masih ada puluhan pasar yang belum disidak," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement