Kamis 20 Feb 2025 18:41 WIB

UAH: Maknai Puasa Ramadhan Sebagai Pendidikan Rohani

Ada tiga hal yang mesti dipersiapkan dalam menyambut bulan Ramadhan.

Ustaz Adi Hidayat
Foto: Republika/Prayogi
Ustaz Adi Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi proses pendidikan jiwa. Tujuannya adalah membentuk manusia Mukmin paripurna.

Pesan itu disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam acara "Ramadhan Berdaya" yang digelar oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) di Daerah Istimewa Yogyakarta, baru-baru ini. Menurut Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu, shaum Ramadhan memberikan manfaat yang sangat banyak untuk penguatan rohani.

Baca Juga

“Jika jiwa siap, akal akan terbimbing, dan aktivitas hidup menjadi lebih terarah. Oleh karena itu, ayat tentang puasa dalam Alquran diakhiri dengan kalimat takwa sebagai hasil akhir,” ujar UAH, seperti dikutip Republika dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

UAH mengatakan, turunnya surah al-Baqarah ayat ke-183 tidak hanya memuat perintah tentang wajibnya puasa Ramadhan. Di dalamnya juga terkandung ajaran pendidikan yang inklusif dan komprehensif. Dengan demikian, shaum menjadi sarana peningkatan ketaatan dan sekaligus penekanan terhadap larangan bermaksiat.

“Jika taatnya sudah naik dan maksiatnya menurun, maka lahirlah manusia yang paripurna,” katanya.

Selain itu, pengasuh Quantum Akhyar Institute tersebut juga menyoroti pentingnya menyambut Ramadhan dengan persiapan yang matang. Dengan begitu, seorang Muslim nantinya berpuasa tak sekadar menunggu waktu berbuka atau memperdebatkan jumlah rakaat tarawih.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement