REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sulistyo Wimbo Hardjito, mengatakan, pihaknya tidak menambah gerbong untuk Kereta Api (KA) Eksekutif pada saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang. Tambahan gerbong, ujarnya, hanya untuk KA Bisnis dan Ekonomi.
''Tidak ada ekstra gerbong karena rangkaian yang ada untuk mengganti KA Anggrek dan KA Sindoro,'' ujar Sulistyo di sela-sela pengecekan kesiapan moda angkutan KA untuk mudik di Stasiun Balapan Solo, Kamis (19/8).
Untuk KA Bisnis dan Ekonomi akan ada 28 gerbong tambahan. Untuk pemberangkatan dan kedatangan masing-masing disediakan 14 gerbong. ''Nanti masing-masing rangkaian KA akan ada sekitar 6 hingga 10 gerbong,'' terangnya.
Sulistyo menyakini KA dengan tambahan gerbong tersebut akan cukup menampung besarnya jumlah penumpang saat arus mudik dan balik mendatang. Dijelaskannya, satu gerbong KA ekonomi terdapat 106 tempat duduk dengan toleransi penumpang berdiri 50 persen. Untuk KA bisnis terdapat 54 tempat duduk dengan toleransi penumpang berdiri 25 persen.
Terkait kesiapan KA untuk moda angkutan penumpang arus mudik dan balik, Sulistyo mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan fisik di sepanjang jalur selatan. Pihaknya mengecek kondisi stasiun, rel, kondisi sinyal, system tiket online dan fasilitas fisik lain. ''Sejauh ini kondisinya bagus. Secara garis besar, untuk menyambut arus mudik dan balik Lebaran, kereta api sudah siap,'' ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Stasiun Balapan, Suyatno mengaku KA yang berangkat dari Solo ke Jakarta tidak ada tambahan gerbong khusus wanita hamil dan anak-anak. Namun diakuinya, ada tiket cadangan untuk direksi dan jika ada permasalahan dalam perjalanan (trouble). “Untuk eksekutif ada 8 tiket dan bisnis 12 tiket. Kalau ada masalah di perjalanan dan penumpang kurang nyaman, nanti penumpang dipersilakan ganti tempat duduk dari jatah trouble, “ jelasnya.
Disinggung antisipasi adanya calo tiket, Suyatno mengatakan pihaknya tidak melakukan tindakan khusus. Diakuinya, tenaga yang terbatas membuatnya cukup kesulitan untuk melakukan pengawasan calo tiket. ''Tapi sampai sekarang, kami belum menerima komplain dari pelanggan soal calo,'' tegasnya.