REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kepolisian Resort (Polres) Depok, Jawa Barat, akan menerjunkan 1.012 personel untuk mengamankan jalannya arus mudik dan Lebaran. Menurut Wakapolres Depok, Ahmad Subarkah, untuk tahun ini pihaknya menerjunkan 2/3 kekuatan aparat.
''Kami menyebar mereka di sejumlah titik rawan seperti Terminal Depok, beberapa terminal banyangan seperti di Cimanggis dan Pal, tempat rekreasi, dan beberapa tempat pemakaman umum,'' kata Subarkah pada Republika, Ahad (22/8).
Kabag Operasional Polres Depok, Kompol Dramayadi mengatakan, selama 14 hari, memasuki H-7 hingga H+8 Lebaran, operasi ketupat akan digalakkan. Nantinya sembilan pos pengamanan (pospam) akan dibentuk di sembilan titik di antaranya di Terminal Depok, di Satsiun Depok Baru, dan Jalan Nusantara.
Pihaknya pun akan melakukan pengamanan khusus untuk para pemudik yang menggunakan motor. Pasalnya, tiap tahun, pemudik dengan kendaraan roda dua ini selalu mengalami kenaikan.
Di tahun 2008 hingga 2009, terdapat peningkatan pemudik bermotor hingga 20 persen. Pemudik yang dulunya berjumlah 600 orang lebih meningkat menjadi 800 orang lebih. ''Meski belum mengetahui persentase untuk tahun ini, tapi kenaikan ini jelas ada dan akan kami antisipasi,'' tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Depok, Dindin Djaenuddin, menengaskan pihaknya akan mengawasi ketat seluruh sarana dan fasilitas yang digunakan para pemudik. Kondisi armada yang dioperasionalisasikan akan menjadi prioritas utama.
Dindin memastikan armada yang tidak layak tak akan diizinkan beroperasi. “Kami sudah memanggil sejumlah penyedia jasa angkutan Lebaran untuk memperhatikan armadanya,” ujarnya. “Kami punya standar yang wajib dimiliki armada mudik. Tak hanya masalah rem, ban, mesin, dan lainnya saja. Tapi juga kelengkapan penunjang di kabin bus juga ada standarnya.''
Secara geografis, Depok bukan menjadi kota tujuan mudik atau pun perlintasan jalur mudik. Namun seiring tren mudik lebaran yang meningkat, beberapa wilayah di Depok, menjadi pangkalan bus ke berbagai daerah.
Tujuan mudik warga termasuk beragam. Namun terdapat beberapa daerah yang diminati seperti Tasikmalaya, Brebes, Wonosobo, serta Padang dan Palembang.
Sementara itu, untuk mengantisipasi padatnya penumpang, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) telah menyiapkan 300 armada bus. Mereka terdiri dari Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) maupun Angkutan Khusus Antar Propinsi (AKAP).