Sabtu 28 Aug 2010 02:33 WIB

Jalur Baru Lohbener-Jatibarang Resmi Dibuka pada H-7

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Guna memecah kemacetan dari Jakarta menuju persimpangan Lohbener, pemerintah pusat telah membangun jalan sepanjang 5 km yang menghubungkan Lohbener dan Jatibarang (Widasari). Sebelum ruas ini dibuat, para pemudik biasanya melalui Indramayu untuk menuju Cirebon.

"Nanti, H-7 jalan baru Lohbener-Jati Barang akan dibuka. Jalan ini difungsikan sebagai jalan rekayasa untuk memecah kemacetan di persimpangan Lohbener. Khusus motor, kami arahkan ke Karang Ampel," papar Kasalantas Indramayu, AKP Robert MS, kepada Republika.co.id, Jumat (27/8).

Robert menuturkan kondisi jalan 90 persen siap digunakan ketika masa mudik tiba. Pemerintah setempat, lanjut dia, tengah membersihkan sisa-sisa proyek pembangunan jalan. "Jalan sudah bagus, tinggal membersihkan sisa-sisa proyeknya saja," tuturnya.

Berdasarkan pantauand di lapangan, jalan baru Lohbener-Jati Barang sudah digunakan pada ruas jalur menuju Jangga. Tampak sejumlah bus antar kota dan antar provinsi telah melalui jalan tersebut. Sementara ruas sebaliknya menuju Jati Barang masih ditutup.

Kondisi pada ruas Lohbener menuju Jangga, kondisi jalan tidak 100 persen baik. Masih terlihat sejumlah perbaikan dengan radius 1 km. Pada titik tertentu seperti jalan Losarang-Indramayu, terdapat tambalan aspal yang tidak sempurna dan berlubang. Karena itu pengemudi harus menurunkan kecepatan kendaraan.

Selain tambalan aspal yang tidak merata, celah-celah batas jalan cukup membahayakan calon pemudik. Pasalnya, celah-celah itu biasa dimanfaatkan pengendara motor untuk berputar arah atau menyalip kendaraan didepannya. "Harus diakui celah-celah batas jalan memang menyebabkan banyak terjadi kecelakaan terutama bagi pengendara motor. Jelang mudik, kami akan menutup celah-celah itu," kata Robert.

Waspada Pasar Tumpah

Selain persimpangan Lohbener, titik kemacetan yang harus diwaspadai calon pemudik adalah pasar tumpah yang berada di sepanjang jalur Pantura sebelum persimpangan Lohbener. Adapun pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan adalah pasar Eretan km 86 dan pasar Patrol km 94,5.

Guna meminimalisir kemacetan yang disebabkan pasar tumpah, Robert mengatakan pihaknya telah mempersiapkan pengamanan terhadap pasar tumpah. Cara yang dilakukan adalah memberikan batas-batas bagi pemilik dagangan agar tidak merangsek masuk ke bahu jalan. "Kita nanti bakal memberikan pembatasan. Dengan begitu, kemacetan akibat pasar tumpah dapat diminimalisir," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement