Rabu 20 Apr 2022 23:05 WIB

Shanghai Catat Penurunan Kasus Covid-19 di Luar Area Karantina

Tidak ada infeksi baru Covid-19 di luar area karantina di dua distrik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga berjalan di pedestrian yang kosong di Shanghai, China, Senin (29/3/2022). Shanghai melakukan karantina wilayah dua tahap terhadap 26 juta penduduknya pada Senin.
Foto: AP Photo/Chen Si
Warga berjalan di pedestrian yang kosong di Shanghai, China, Senin (29/3/2022). Shanghai melakukan karantina wilayah dua tahap terhadap 26 juta penduduknya pada Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Ibu Kota komersial China, Shanghai pada Rabu (20/4/2022) melaporkan tidak ada infeksi baru Covid-19 di luar area karantina di dua distrik. Hal ini memberikan harapan bahwa, kehidupan Shanghai dapat kembali normal karena beberapa pabrik sudah beroperasi lagi.

Media pemerintah mengumumkan dimulainya kembali produksi oleh perusahaan mobil listrik Tesla Inc di pabriknya di Shanghai pada Selasa (19/4/2022). Sebelumnya pabrik Tesla berhenti beroperasi selama lebih dari tiga pekan karena kasus Covid-19 meningkat. Produsen mobil AS itu ada dalam daftar 666 perusahaan yang menurut pemerintah China  akan diprioritaskan untuk dibuka kembali, atau tetap beroperasi di Shanghai.

Baca Juga

"Situasi epidemi dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan tren penurunan. Penyebaran komunitas telah diatasi secara efektif," ujar pejabat kesehatan Shanghai, Wu Qianyu.

Tindakan penguncian yang ketat setelah wabah dimulai pada awal Maret, membuat 25 juta warga Shanghai menderita. Mereka harus kehilangan pendapatan, persediaan makanan yang tidak teratur, perpisahan dengan keluarga, dan kondisi fasilitas karantina yang buruk.

Wu mengatakan, sebanyak 16,3 juta orang masih dilarang meninggalkan flat atau kompleks perumahan. Sementara 7,85 juta orang dapat kembali bekerja ke pabrik atau berjalan di luar. Tetapi beberapa penduduk mengatakan bahwa, mereka masih tidak dapat memperoleh izin yang mereka butuhkan dari pejabat lingkungan untuk keluar rumah atau bekerja.

Shanghai melaporkan 16.407 kasus virus korona tanpa gejala pada Selasa (19/4). Jumlah tersebut turun dari 17.332 pada hari sebelumnya. Sementara kasus Covid-19 bergejala turun menjadi 2.494, dari 3.084.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, Shanghai bertujuan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di luar area karantina pada Rabu. Pada Selasa, Shanghai mencatat 390 kasus Covid-19 di luar area karantina. Jumlah ini turun dari 550 pada Senin (18/4).

Dua dari 16 distrik Shanghai, Jinshan dan Chongming melaporkan, tidak ada kasus baru di luar area karantina. Sejumlah wilayah lain yang dikunci mulai melonggarkan pembatasan, setelah menghentikan transmisi di luar area karantina.  

Pemerintah Shanghai memprioritaskan untuk menaikkan tingkat vaksinasi yang tertinggal di antara kalangan lansia. Pejabat kesehatan mengatakan, sebanyak 62 persen warga di atas 60 tahun telah menerima vaksinasi lengkap. Sementara, hanya 38 persen yang telah menerima dosis booster.

Pada Selasa, otoritas Shanghai melaporkan kematian tujuh orang yang terinfeksi Covid-19. Di sisi lain, banyak penduduk mengatakan bahwa, anggota keluarga mereka meninggal dunia setelah tertular Covid-19 sejak awal Maret. Tetapi kasus-kasus tersebut tidak dimasukkan dalam statistik resmi, sehingga menimbulkan keraguan atas keakuratannya. Pemerintah Shanghai tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait jumlah kematian akibat Covid-19.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement