REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea menelan kekalahan kandang 2-4 dari Arsenal dalam pertandingan Liga Inggris, di Stadion Stamford Bridge, Kamis (21/4/2022) dini hari WIB. Skor tersebut merupakan yang kedua kali berturut-turut bagi Chelsea kebobolan empat gol di liga.
Pelatih Chelea Thomas Tuchel menyoroti rapuhnya pertahanan pasukannya. Ia mengatakan pertandingan berlangsung terbuka pada babak pertama. The Blues dua kali berhasil menyamakan kedudukan tetapi Arsenal kembali membobol dua gol tambahan.
“Ini adalah level dan jumlah kesalahan dalam pertandingan berturut-turut di sini di kandang yang tidak mungkin dilakukan pada level seperti ini. Anda tidak melihatnya, tetapi kami sedang melakukannya saat ini dan Anda tidak dapat memenangkan pertandingan sepak bola seperti ini,” kata Tuchel usai pertandingan, dikutip dari laman resmi klub.
Tuchel enggan mencari kambing hitam atas rapuhnya pertahanan, khususnya karena absennya Antonio Rudiger. Ia menjelaskan the Blues kebobolan tujuh gol saat melawan Brentford dan Real Madrid meskipun Rudiger bermain. Oleh karena itu, jelas ini bukan tentang individu.
Pelatih asal Jerman itu menegaskan kerapuhan pertahanan Chelsea karena kinerja tim saat bertahan amat buruk. Ia mencatat banyak kesalahan yang dilakukan anak asuhnya. Ia tak menampik dengan demikian tim seperti ini tak akan bisa memenangkan pertandingan.
“Saya tidak melihatnya di pertandingan lain tetapi saya melihatnya sekarang di dua pertandingan berturut-turut dan itu harus dihentikan. Jika tidak, kami dalam masalah besar,” jelas Tuchel.
Tuchel juga menjelaskan terkait penarikan Christensen. Ia mengeklaim sang pemain merasa ada masalah sehingga tak bisa melanjutkan pertandingan. Tuchel mengaku tak akan menarik keluar pemain hanya karena membuat satu kesalahan.
Pertahanan yang lemah, lanjut Tuchel, jelas memberikan hukuman nyata kepada tim. Pemainnya melakukan pelanggaran ketika tak ada situasi berbahaya sedikitpun. Tuchel menyayangkan sikap pemainnya.
“Kami merampas kesempatan untuk memiliki enam menit mungkin untuk menyamakan kedudukan. Tidak ada lagi yang perlu dianalisis. Kami membuktikannya dalam tiga pertandingan terakhir dan berpikir kami belajar dari Brentford dan Real Madrid, tetapi jelas tidak,” tegas Tuchel.
Tuchel menambahkan lapangan menyebabkan permainan menjadi sulit. Ia menegaskan meskipun alasan tersebut terdengar seperti alibi tapi kenyataannya memang menyulitkan.