REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lebih dari sepertiga orang melakukan pemeriksaan paru-paru berdasarkan data The National Health Service (NHS) di Inggris. Tim kemudian berhasil mendiagnosis 600 orang di antaranya menderita kanker paru-paru.
Kanker paru-paru tidak selalu menimbulkan gejala sampai mulai menyebar. Namun, beberapa orang mungkin memiliki tanda-tanda awalnya, jadi penting untuk diwaspadai.
Gejala-gejala itu seringkali dapat disebabkan oleh hal lain selain kanker paru-paru, namun jika seseorang mengalaminya, maka harus segera berkonsultasi dengan dokter agar penyebabnya dapat ditemukan. Jika memang kanker, maka bisa diobati pada stadium dini.
Menurut Cancer.org, dilansir Kamis (21/4/2022), gejala kanker paru-paru yang paling umum adalah:
- Batuk yang persisten atau semakin parah
- Batuk berdarah atau ludah/dahak berwarna karat
- Nyeri dada memburuk saat pernapasan dalam, batuk, atau tertawa
- Suara serak
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Sesak napas
- Merasa lelah atau lemah
- Infeksi persisten seperti bronkitis dan pneumonia
- Onset baru mengi
Jika kanker paru-paru menyebar ke bagian lain dari tubuh, itu juga dapat menyebabkan gejala lain seperti:
- Nyeri tulang (sakit punggung atau pinggul)
- Perubahan pada sistem saraf seperti sakit kepala, kelemahan atau mati rasa pada lengan atau kaki, pusing, masalah keseimbangan, atau kejang jika kanker menyebar ke otak
- Menguningnya kulit dan mata (jaundice) jika kanker menyebar ke hati
- Pembengkakan kelenjar getah bening seperti di leher atau di atas tulang selangka
Menurut NHS, merokok adalah satu-satunya faktor risiko terbesar penyebab kanker paru-paru, dan bertanggung jawab atas lebih dari 70 persen kasus. Meskipun merokok empat batang atau 20 batang keduanya sama-sama merusak paru-paru.
Jika seseorang bukan perokok tetapi sering terpapar dengan orang lain yang merokok, perokok pasif tetap dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Orang yang terkena gas radioaktif yang berbahaya serta mereka yang sering terkena bahan kimia seperti arsenik, asbes, silika, batu bara, atau nikel sebagai bagian dari pekerjaan, mereka juga berisiko terkena kanker paru-paru.
Selain kanker paru-paru, tim juga telah mengidentifikasi ribuan orang dengan kondisi lain yang tidak terdiagnosis, termasuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Namun itu memungkinkan mereka mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan lebih awal.