Jumat 22 Apr 2022 01:28 WIB

Anak Usia 5-11 Tahun Lebih Berisiko Dirawat di RS karena Covid-19

Vaksin Covid-19 Pfizer disetujui pemberiannya untuk anak usia lima hingga 11 tahun.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyoroti pentingnya vaksinasi penuh untuk anak-anak.
Foto: www.pixabay.com
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyoroti pentingnya vaksinasi penuh untuk anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyoroti pentingnya vaksinasi penuh untuk anak-anak. Menurut CDC, anak dalam rentang usia 5-11 tahun yang tidak divaksinasi dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit jika terkena Covid-19.

Hal itu ditinjau selama lonjakan omicron dan dibandingkan dengan anak-anak yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh. Sementara, per 19 April 2022, baru 28,2 persen anak pada kelompok usia itu di Amerika Serikat yang sudah divaksin dua kali.

Baca Juga

Mulai November 2021, vaksin COVID-19 Pfizer disetujui pemberiannya di AS untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun. Sejak itu pula, terdata bahwa sembilan dari 10 kasus rawat inap adalah anak-anak yang belum divaksinasi penuh.

Dari 400 anak yang dirawat di rumah sakit di 10 negara bagian selama lonjakan omicron, CDC mencatat ada 87 persen yang tidak divaksinasi. Sekitar dua dari 10 anak harus dirawat di unit perawatan intensif.

Sebelum terpapar Covid-19, sepertiga anak-anak yang dirawat di rumah sakit tidak memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya. Studi mendukung pentingnya meningkatkan cakupan vaksinasi pada kelompok usia rentan.

Laporan CDC juga menunjukkan perbedaan ras yang signifikan dalam pemberian vaksinasi. Di antara anak yang belum divaksin, sepertiga merupakan anak kulit hitam. Sepertiga pasien anak yang menjalani rawat inap akibat Covid-19 juga berasal dari etnis tersebut.

"Meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 di antara anak-anak berusia 5-11 tahun, dengan perhatian khusus pada kelompok ras dan etnis minoritas yang secara tidak proporsional terpengaruh, sangat penting untuk mengurangi morbiditas terkait Covid-19," ujar peneliti.

Mirip dengan orang dewasa, omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada anak-anak jika dibandingkan varian delta. Akan tetapi, omicron sangat menular dan hanya sedikit anak yang telah divaksin penuh.

Itu sebabnya kasus rawat inap anak mencapai rekor selama lonjakan omicron. Perlindungan terbaik yang bisa diupayakan adalah vaksinasi. CDC mengimbau orang tua segera mendaftarkan anaknya untuk mendapat dua dosis vaksin, dikutip dari laman People, Kamis (21/4/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement