REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) mencatat jumlah kedatangan penumpang dari Jakarta ke Stasiun Garut mulai mengalami peningkatan jelang Lebaran. Keberadaan kereta api hingga Stasiun Garut dinilai akan makin memudahkan pemudik untuk pulang ke Kabupaten Garut.
Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI Daerah Operasinal (Daop) 2 Bandung, Kuswardoyo, mengatakan, jumlah penumpang di Stasiun Garut memang cukup tinggi sejak awal diresmikan. Pada masa menjelang Lebaran ini, jumlah penumpang juga mulai mengalami peningkatan.
"Untuk kedatangan, tentu lebih banyak. Karena ini merupakan momen mudik," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (26/4).
Berdasarkan catatan PT KAI, penumpang KA Cikuray yang turun di Stasiun Garut terus mengalami peningkatan sejak 22 April hingga saat ini. Kuswardoyo menyebutkan, pada 22 April tercatat ada 58 orang datang turun di Stasiun Garut. Angka itu kemudian meningkat menjadi 189 orang pada 23 April, 208 pada 24 April, dan turun kembali menjadi 166 orang pada 25 April.
Kuswardoyo menyebutkan, tren kedatangan penumpang ke Stasiun Garut memang masih fluktuatif. Diperkirakan, kedatangan penumpang di Stasiun Garut akan meningkat pada 29 dan 30 April. "Tiket KA Cikuray ke Stasiun Garut juga masih tersedia," kata dia.
Sementara jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Garut tercatat masih lebih sedikit dibandingkan penumpang yang datang. PT KAI mencatat, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Garut menggunakan KA Cikuray terdapat 69 orang pada 22 April, 131 orang pada 23 April, 227 orang pada 24 April, dan 99 orang pada 25 April.
Kuswardoyo mengatakan, jumlah penumpang KA Cikuray diperkirakan akan meningkat setelah Lebaran. Sebab, saat ini tiket KA Cikuray untuk beberapa hari setelah Lebaran sudah terpesan habis. "Yang sudah terjual habis itu 7, 8, 9 Mei dari Garut menuju Jakarta," kata dia.
Ihwal kemungkinan terjadinya lonjakan penumpang kereta api di Stasiun Garut, Kuswardoyo mengatakan, hingga saat ini PT KAI belum miliki rencana penambahan kereta jarak jauh. Menurut dia, keberadaan KA Cikuray masih bisa memgakomodir penumpang yang ada.
"Penambahan gerbong juga belum ada. Karena skema KA Cikuray ini PSO atau subsidi. Jadi kami tak bisa menambahkan gerbong dalam rangkaian tersebut," kata dia.