REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Militer China pada Rabu (27/4/2022) mengecam Amerika Serikat (AS) setelah sebuah kapal perang AS kembali berlayar melalui Selat Taiwan. Menurut China misi seperti itu dengan sengaja merusak perdamaian dan stabilitas.
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Sampson melakukan transit rutin Selat Taiwan pada Selasa (26/4/2022) sesuai dengan hukum internasional. AS telah melakukan pelayaran semacam itu sekitar sebulan sekali.
Hal ini jelas membuat China geram yang memandang mereka sebagai tanda dukungan untuk Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang dipandang Beijing sebagai wilayah China. Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan pasukannya memantau dan memperingatkan kapal itu.
"Amerika Serikat sering melakukan tindakan provokatif seperti itu, mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan 'kemerdekaan Taiwan', dan dengan sengaja merusak perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan. Kami dengan tegas menentangnya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS berlayar ke utara melalui selat. Dikatakan situasi di jalur air itu sama seperti biasa.
Juru bicara Armada ke-7 AS Nicholas Lingo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional. "Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Lingo.
AS seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun Washington merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpentingnya hingga menjadikannya sumber ketegangan yang konstan antara Beijing dan Washington.