REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal pertama tahun 2022, naik sebesar 19,9 persen (yoy). Tercatat earnings per share sebesar Rp 47,89.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pertumbuhan positif dan solid pada pendapatan operasional, pengelolaan biaya operasional yang baik, dan pembentukan cadangan yang lebih rendah mendorong kinerja di kuartal I 2022.
"Hasil kinerja yang menggembirakan ini mencerminkan keberhasilan prioritas strategi kami dalam pemulihan ekonomi yang positif," katanya dalam keterangan pers, Kamis (28/4/2022).
CIMB Niaga senantiasa menjaga kecukupan pencadangan yang berfokus pada kualitas aset dan penerapan manajemen risiko. Dengan kondisi perekonomian yang terus membaik, ia berharap kinerja positif yang telah diraih dapat terus berlanjut di tahun 2022.
Strategi diantaranya didorong oleh pertumbuhan kredit, normalisasi Net Interest Margins (NIM) pada kuartal-kuartal berikutnya, serta menerapkan disiplin yang ketat dalam pengelolaan biaya. Ke depannya, CIMB Niaga akan terus membangun dan memanfaatkan kapabilitas digital untuk meningkatkan customer experience dan mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Total aset mencapai Rp 307,4 triliun per 31 Maret 2022, sehingga CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp 237,3 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,6 persen.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 182,7 triliun. Terutama berasal dari kontribusi bisnis konsumer dengan pertumbuhan sebesar 12,4 persen (yoy). Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bertumbuh sebesar 9,2 persen (yoy), sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 48,8 persen (yoy).
Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga berada pada posisi yang kuat masing-masing sebesar 23,1 persen dan 76,1 persen per 31 Maret 2022. Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia.
"Total pembiayaan syariah mencapai Rp 38,1 triliun, tumbuh 17,4 persen (yoy) dan DPK sebesar Rp 40,1 triliun, tumbuh 35,4 persen (yoy) per 31 Maret 2022," katanya.