REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk sudah berupaya mengumpulkan dana demi membeli salah satu platform media sosial, Twitter. Menurut cuitan Musk, ia akan membawa perubahan dalam layanan Twitter.
Musk tampaknya tidak hanya berfokus pada perubahan layanan platform. Menurut laporan Bloomberg, dia akan mengajukan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam upaya meningkatkan laba bersih. Secara khusus, dia menyebutkan PHK selama berdiskusi dengan bank.
The Washington Post juga melaporkan Musk akan membuat perusahan menjadi lebih efisien yang mencakup PHK. Akan tetapi, sampai saat ini, masih belum diketahui secara jelas nasib Twitter ke depan di bawah kepemilikan Musk.
Pada Senin lalu, Musk sepakat membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS. Sejauh ini, hal yang akan dia lakukan dengan platform berasal dari pernyataan rilisnya. Misal, dia ingin meningkatkan kebebasan berbicara di platform dan membuat sejumlah fitur terbaru.
“Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan membuat algoritme open source untuk meningkatkan kepercayaan dan menghilangkan bot spam. Twitter memiliki potensi yang luar biasa dan saya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan serta komunitas pengguna,” kata Musk.
Namun, peluang PHK belum didiskusikan secara publik. Meskipun Musk mungkin telah membahas cara untuk meningkatkan laba bersih, tetapi secara publik dia juga mengindikasikan tidak tertarik pada uang. “Ini bukan cara untuk menghasilkan uang. Perasaan intuitif saya yang kuat adalah memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal. Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi,” kata Musk di TED 2022 pada 14 April.