Jumat 29 Apr 2022 15:36 WIB

Ukraina Kirim Puluhan Ribu Ton Jagung Pertama Kali usai Invasi

Mendukung ekspor biji-bijian Ukraina berarti mencegah gelombang kelaparan global.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Petani mengumpulkan hasil panen jagung di Desa Pattopakang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022). Sebuah kargo yang membawa lebih dari 71.000 ton jagung Ukraina selesai dimuat di pelabuhan Constanta, Laut Hitam Rumania, pada Kamis (28/4/2022).
Foto: Antara/Arnas Padda
Petani mengumpulkan hasil panen jagung di Desa Pattopakang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022). Sebuah kargo yang membawa lebih dari 71.000 ton jagung Ukraina selesai dimuat di pelabuhan Constanta, Laut Hitam Rumania, pada Kamis (28/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Sebuah kargo yang membawa lebih dari 71.000 ton jagung Ukraina selesai dimuat di pelabuhan Constanta, Laut Hitam Rumania, pada Kamis (28/4/2022). Pengiriman tersebut menjadi yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

"Ini adalah kapal panamax pertama dengan jagung Ukraina yang meninggalkan pelabuhan," kata Presiden pelabuhan Comvex Viorel Panait.

Baca Juga

Dengan pelabuhan laut Ukraina diblokir sejak perang dimulai, eksportir biji-bijian terbesar keempat di dunia itu terpaksa mengirim pengiriman dengan kereta api. Pengiriman ini melalui perbatasan baratnya atau melalui pelabuhan sungai kecil Danube ke Rumania.

Kapal yang mengambil kargo adalah Unity N. "Mendukung ekspor biji-bijian Ukraina berarti mencegah gelombang kelaparan global yang dipicu oleh pemblokiran pelabuhan Ukraina," kata Panait.

Comvex mengoperasikan terminal biji-bijian dengan pemuatan tercepat di Eropa. Menurut presiden Asosiasi Bisnis Pelabuhan Constanta itu, pelabuhan ini dapat memproses hingga 70.000 ton per hari, serta terminal penanganan mineral..

Awal pekan ini, operator selesai memuat sekitar 35.000 ton bijih besi Ukraina, dengan kapal kedua diperkirakan akan dimuat sekitar 15 Mei. "Dibandingkan saat awal, ketika semua orang mencari alternatif, koridor transportasi untuk ekspor ini perlahan mulai terbentuk," kata Panait.

Manajer Pelabuhan Constanta sebelumnya menyatakan, sekitar 80.000 ton biji-bijian Ukraina telah dikirim ke Constanta sejauh ini, dengan 80.000 lainnya disetujui dan dalam perjalanan.

Panait mengatakan, lebih banyak pekerjaan diperlukan pada infrastruktur penghubung pelabuhan. "Infrastruktur di sekitar pelabuhan merupakan masalah bagi semua kegiatan ekonomi di Rumania ... akses yang lambat menimbulkan biaya tambahan dalam industri ini," ujarnya.

Panait menyambut baik rencana pemerintah Rumania untuk merehabilitasi beberapa jalur kereta api yang menghubungkan pelabuhan ke perbatasan Ukraina.  Rumania berbagi perbatasan di Laut Hitam, arteri pengiriman utama untuk biji-bijian dan minyak, dengan Bulgaria, Turki, Georgia, Ukraina dan Rusia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement